Lahir dari Keluarga Miskin, Mario Puzo Berhasil Gambarkan Mafia dalam Godfather

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mario Puzo, seorang novelis asal Amerika Serikat yang terkenal karena novel-novel mafia yang ditulisnya, lahir pada 15 Oktober 1920. Ia telah menghasilkan banyak karya, seperti novel, cerita pendek, non fiksi, hingga film. Salah satu karya novelnya yang difilmkan adalah “The Godfather”. Puzo pernah memenangkan Academy Award untuk kategori Best Adapted Screenplay di tahun 1972 dan 1974.

Mario Puzo lahir dari keluarga imigran miskin di Neapolitan yang tinggal di lingkungan Hell’s Kitchen di New York City. Ia banyak mengambil budaya-budaya dari tempat tinggalnya untuk alur cerita buku yang ditulisnya.

Puzo mulai menggeluti karirnya sebagai penulis atau penyunting di tahun 1950-an. Saat itu ia bekerja untuk perusahaan penerbit Martin Goodman’s Magazine Management. Tak hanya itu, Puzo juga bekerja untuk berbagai perusahaan majalah, seperti Swank, True Action, dan Male.

Di tahun 1950, Puzo mempublikasikan karya cerita pendeknya yang berjudul “The Last Christmast”. Selang lima tahun kemudian, ia kembali mempublikasikan karyanya, yakni novel berjudul “The Dark Arena”. Kemudian di tahun 1965, Puzo mempublikasikan novel keduanya yang berjudul “The Fortunate Pilgrim”. Setahun setelahnya, pada 1966, ia kembali mempublikasikan novel ketiganya yang berjudul “The Runaway Summer Of Davie Shaw”.

Setelah publikasi novel ketiganya, masih banyak lagi prestasi dan karya Puzo yang dipublikasikan dalam waktu yang berdekatan. Karya-karya tersebut antara lain:

  • Tahun 1967, ia mempublikasikan novel keempat berjudul “Six Graves To Munich”, yang menceritakan tentang petualangan Perang Dunia II dan menyamarkan namanya menjadi Mario Cleri.
  • Tahun 1969, ia mempublikasikan novel kelima berjudul “The Godfather”
  • Tahun 1972, ia mempublikasikan karya non fiksinya yang berjudul “The Godfather Papers and Other Confessions”, dan meluncurkan film pertamanya yang berjudul “The Godfather”.
  • Tahun 1974, ia meluncurkan film keduanya yang berjudul “The Godfather Part II” yang merupakan sambungan dari film “The Godfather” sebelumnya. Di tahun yang sama ia juga meluncurkan film ketiga berjudul “Earthquake”.
  • Tahun 1977, ia mempublikasikan karya non fiksi keduanya yang berjudul “Inside Las Vegas”.
  • Tahun 1978, ia mempublikasikan novel keenamnya yang berjudul “Fools Die” dan meluncurkan film keempat berjudul “Superman: The Movie”.
  • Tahun 1980, ia meluncurkan film kelima yang berjudul “Superman II”.
  • Tahun 1984, ia mempublikasikan novel ketujuh yang berjudul “The Sicilian” yang merupakan sekuel The Godfather.
  • Tahun 1990, ia meluncurkan film keenam yang berjudul “The Godfather Part III”.
  • Tahun 1991, ia kembali mempublikasikan novel kedelapan yang berjudul “The Fourth K”.
  • Tahun 1992, ia meluncurkan film ketujuhnya yang berjudul “Christopher Columbus: The Discovery”.
  • Tahun 1996, ia mempublikasikan novel kesembilan yang berjudul “The Last Don”.
  • Tahun 2000, ia mempublikasikan novel kesepuluhnya yang berjudul “Omerta”.
  • Dan di tahun 2002, ia mempublikasikan novelnya yang berjudul “The Family”, yang diselesaikan oleh Carla Gugino.

Di antara banyaknya karya tersebut, yang paling dikenal adalah “The Godfather”. Selain berbentuk novel, karya Puzo dengan judul ini juga difilmkan. Alasannya tentu karena karya berjudul “The Godfather” menduduki posisi best seller nomor satu selama berbulan-bulan di The New York Times Best Seller List. Ide untuk menulis novel ini bermula ketika ia mendengar lelucon tentang organisasi Mafia selama ia masih bekerja di perusahaan majalah.

Karena keberhasilan karya “The Godfather” inilah, Francis Ford Coppola, selaku Produser dan Sutradara ingin bekerjasama dengan Puzo untuk membuat sekuel-sekuel dari “The Godfather”, “The Godfather Part II”, dan “The Godfather Part III” . Film “The Godfather” berhasil memenangkan tiga nominasi Academy Award dari 11 nominasi yang diterimanya.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini