Kisah Penyanyi Cina yang Gagal Hidungnya Dioperasi Plastik

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING  – Seorang penyanyi asal Tiongkok memperingatkan penggemarnya akan bahaya bedah plastik setelah ia menjadi korban yang mengakibatkan ujung hidungnya menghitam.

Ia adalah Gao Liu, seorang aktris multitalenta yang telah membintangi banyak film dan program tv. Bisa dibilang, kariernya saat ini sedang naik daun. Namun, namanya mulai meredup di industri hiburan Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir.

Lewat akun Weibo miliknya, wanita berusia 24 tahun ini membagikan foto hidungnya yang menghitam karena mengalami nekrosis, yang berarti jaringan di ujung hidungnya telah mati. Hal itu lah yang membuatnya harus absen dari dunia hiburan.

Dalam unggahannya itu, Gao menuturkan perkenalannya dengan operasi plastik saat seorang temannya memperkenalkannya dengan sebuah klinik bedah plastik yang terletak di selatan kota Guangzhou.

Saat itu, ia memutuskan untuk mempercantik tampilan hidungnya dengan membuatnya lebih “langsing”. Ia menilai, tindakannya itu akan meningkatkan kariernya.

“Seluruh prosedur berlangsung selama empat jam. Saya pikir dalam empat jam ini, saya akan menjadi lebih cantik” katanya dalam media sosial itu, seperti yang dilansir dari BBC.

“Saya tidak menyangka, empat jam itu akan menjadi awal mimpi buruk” tambahnya.

Menurut pengakuan Gao, hidungnya terasa nyeri dan kesemutan sebelum dinyatakan terinfeksi. Dokter pun terus menerus meyakinkan Gao, jika dirinya bisa kembali bekerja dalam waktu dua bulan.

Tapi kenyataan berkata lain, bukannya sembuh kondisi Gao kian memburuk. Ia akhirnya didiagnosis menderita nekrosis. Sehingga, ia memutuskan untuk istirahat sebentar dari pekerjaannya dan menjalani perawatan di rumah sakit selama dua bulan.

Selama dirawat, ia harus rela kehilangan kontrak kerjanya senilai 45 ribu Poundsterling atau sekitar Rp 866 juta. Selain itu, ia dikenai denda sebesar 2 juta Yuan atau Rp 4.3 miliar karena melanggar kontrak kerja.

Keadaan in membuat hidupnya hancur. Bahkan, sempat terpikir oleh Gao untuk melakukan bunuh diri.

Ia menambahkan, dirinya baru bisa menjalani operasi lanjutan rekonstruktif setidaknya selama satu tahun kedepan, mengingat tingkat kerusakan hidung yang ia alami.

Wajah Gao Liu sebelum hidungnya dioperasi plastik, cantik dan natural (BBC)
Wajah Gao Liu sebelum hidungnya dioperasi plastik, cantik dan natural (BBC)

The Paper, sebuah situs berita populer telah membagikan data publik dari Biro Kesehatan Distrik Tianhae kota Guangzhou, yang menunjukan bahwa klinik Gao menjalani bedah plastik telah menerima sanksi administratif sebanyak lima kali pada periode Maret – Oktober 2020.

Saat ini, penyelidikan yang berkaitan dengan klinik itu terus berlangsung. Di media sosial, banyak orang yang bersimpati atas insiden ini dan mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur Gao untuk bertanggung jawab.

Selama bertahun-tahun, bedah plastik sangat populer Tiongkok. Pada tahun 2004, negeri Panda itu menyelenggarakan kontes kecantikan khusus mereka yang telah menjalani bedah plastik.

Umumnya, bedah plastik sangat digemari oleh kalangan kaum muda. Menurut surat kabar South China Moring Post, hampir dua per tiga dari 20 juta orang yang menjalani bedah plastik pada 2020 berusia dibawah 30 tahun, dan 1 dari 5 orang itu berusia dibawah 21 tahun.

Surat kabar itu mengatakan bahwa banyak lulusan sekolah menengah yang memilih menjalani prosedur itu sebelum memulai kuliah. Mereka menilai jika hal itu akan meningkatkan peluang mereka di tempat kerja dan dalam hubungan asmara.

Tingginya permintaan untuk bedah plastik menyebabkan klinik tanpa sertifikat mulai menjamur. Biasanya, mereka akan mempekerjakan ahli bedah yang tak memiliki kualifikasi.

Pada April 2020, Dewan Negara Tiongkok mengatakan jika mereka telah menemukan peningkatan pelanggaran di seluruh negeri yang berkaitan dengan bedah plastik. Mereka pun menegaskan kembali perlunya staf medis berlisensi dalam menjalani prosedur bedah plastik.

Namun, menurut catatan situs berita Global Times, banyak warga Tiongkok yang menanggap peraturan itu sebagai hal yang “kacau”. Selain itu, sangat sulit ditindaklanjuti, mengingat pada tahun 2019 jumlah klinik bedah plastik melebihi 60.000 atau enam kali lipat dari klinik biasa.

Reporter: Diani Ratna Utami

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini