Kisah Nabi Nuh dan Tsunami Paling Mematikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah kalian mengetahui kisah tsunami di zaman Nabi Nuh a.s? Konon katanya, peristiwa tersebut merupakan bencana alam yang paling mematikan pertama dalam sejarah.

Pada saat itu, kejadiaannya sangat mengerikan. Entah dari mana gelombang air datang, mengakibatkan banjir yang begitu dashyat hingga mampu menenggelamkan gunung dan jutaan manusia mati kecuali pengikut Nabi Nu yang beriman saja.

Mengutip channel YouTube Al-Hujjah Islam, pada penafsiran Al-Hafiz Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa gelombang air yang menerjang kaum Nabi Nuh diperkirakan memiliki ketinggian mencapai 5000 meter. Hal itulah yang menyebabkan tenggelamnya seluruh daratan.

Diketahui dalam berbagai riwayat disebutkan, bahwa penyebab bencana tersebut akibat dari kaum Nabi Nuh, yakni kaum Bani Rasib yang kafir dan sombong. Maka dari itu Allah mengutus Nabi Nuh untuk mereka agar segera bertaubat dan kembali kejalannya.

Alih-alih bertaubat mereka malah tidak mau mendengarkan dan mengejek Nabi Nuh sebagai orang gila yang tidak tahu diri. Dengan demikian, kaum Nabi Nuh yang durhaka itu tetap melakukan penyembahan terhadap berhala yang mereka anggap sebagai Tuhan karena sesuai dengan ajaran leluhur mereka.

Kemudian atas perintah dan bimbingan Allah, Nabi Nuh berhasil membuat bahtera kapal raksasa yang ia gunakan untuk membawa keluarga dan para pengikutnya yang masih beriman kepada Allah, serta seluruh hewan dan tumbuhan ketika bencana yang disebut sebagai azab itu datang.

Istri dan juga salah satu anak dari Nabi Nuh yang bernama Kan’an juga ikut mendurhakainya, sampai-sampai saat gelombang air sudah datang ia tak mau ikut naik ke kapal dan memilih pergi menjauh ke arah gunung yang menurutnya akan lebih aman berada di sana.

Naas ia pun tak selamat karena digulung oleh gelombang air dan ikut tenggelam bersama dengan kaum Nabi Nuh lainnya yang kafir. Diperkirakan pengikut Nabi Nuh yang selamat hanya sekitar 80 orang saja. Pengikutnya yang selamat merupakan orang-orang golongan miskin dan lemah.

Itulah kisah singkat tentang bencana tsunami paling mematikan yang pernah terjadi pada zaman para Nabi. Kisah tersebut dapat kita jadikan pelajaran dan wajib kita imani sebagai seorang muslim.

Reporter: Dhelana Unggul Parastri

1 KOMENTAR

  1. Istri nabi nuh selamat, anak2nya juga selamat. Tidak ada pengikut. Total yang selamat ada 8 orang. Nuh, istrinya, 3 orang anaknya, 3 orang isteri masing2 anak2nya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini