MATA INDONESIA, JAKARTA – Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari bukan hanya dikenal sebagai seorang pendiri Nahdlatul Ulama. Lebih dari itu, ia adalah sosok ulama paling disegani di Nusantara dan seorang pahlawan kemerdekaan RI.
Sebagai ulama besar, mereka yang dekat dengan kehidupan Hasyim Asyari dahulu kerap menceritakan karomah-karomah beliau yang penuh keajaiban.
Karomah-karomah ini tentunya tak datang dengan sendirinya, melainkan dari ketekunan belajar dan ketaatan kepada ajaran agama.
Hasyim Asyari dan Nabi Khidir
Suatu ketika, Nabi Khidir menjelma menjadi seseorang dengan penyakit yang menjijikkan. Orang itu kemudian menjumpai Kiai Imron, putra KH Kholil Bangkalan dan meminta digendong. Namun, permintaan itu ditolak.
Lalu, Nabi Khidir mendatangi Kiai Hasyim dengan permintaan yang sama. Kiai Hasyim lantas menggendong orang tersebut tanpa ada rasa jijik dengan penyakitnya. Sesampainya di pesantren, orang tersebut minta diturunkan, lalu berkata kepada Kiai Hasyim, “Sampaikan kepada Kiai Imron, saya ini adalah Nabi Khidir.”
Orang tersebut tiba-tiba lenyap. Kiai Imron yang mengetahui hal tersebut langsung menyesal, dan ia bertekad mengembara untuk meminta maaf langsung kepada Nabi Khidir.
Kisah Pohon Bambu
Kiai Hasyim muda belajar ilmu agama kepada KH Kholil Bangkalan. Suatu ketika, sang guru meminta Kiai Hasyim untuk memanjat pohon bambu yang tinggi hingga ke puncaknya. Kiai Kholil mengawasi dari bawah.
Tanpa pikir panjang, Kiai Hasyim terus memanjat hingga ke pucuk, ia tak peduli apakah bambu tersebut akan roboh atau patah. Sesampainya di pucuk, Kiai Kholil meminta Kiai Hasyim untuk melompat. Ia pun menuruti permintaan sang guru, lalu melompat dari ketinggian dan ajaibnya, beliau selamat tanpa luka apapun.
