MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo pada Rabu 1 April 2020 telah mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PPSB) untuk mencegah Covid-19 menyebar lebih luas. Tentu saja keputusan ini diambil tak lepas dari peran-peran besar Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sebagai penanggung jawab utama dalam upaya pemerintah melawan penyebaran corona.
Meski belakangan ini jarang tampil ke publik, Terawan telah menugaskan pasukan-pasukannya dengan baik di lini masing-masing, seperti Achmad Yurianto yang diangkat sebagai juru bicara pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan berbagai perangkat lainnya. Letjen TNI (Purn) Terawan menjadi ‘panglima’ dalam memerangi virus asal Wuhan ini.
Dalam dunia medis, sebelum menjadi Menkes, sosok kelahiran Sisitewu Yogyakarta 5 Agustus 1964 ini sudah lama dikenal publik. Bukan hanya karena posisinya sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto saja, tapi pengobatan fenomenalnya yang dinamakan terapi cuci otak sempat menggemparkan dunia medis Tanah Air.
Ketika bertugas di RSPAD Gatot Subroto, Terawan yang berlatar belakang TNI ini menangani pasien terapi cuci otak dari berbagai kalangan. Tercatat, dengan inovasinya yang dinamakan Digital Substraction Angiogram (DSA) ini, sekitar lebih 40 ribu penderita stroke dan gangguan saraf sembuh.
Namun, Terawan harus menerima kenyataan bahwa ia dipecat dari keanggotaannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menkes Terawan dianggap telah melanggar kode etik karena mengiklankan dirinya, serta kontroversi yang meliputi metode penyembuhan dengan cuci otaknya.
Alumnus Universitas Gajah Mada ini pernah mengemban amanah sebagai dokter kepresidenan. Dia juga ikut turun tangan dalam pengobatan Ani Yudhoyono serta menjadi langganan para pejabat seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie hingga Prabowo Subianto dan banyak lagi.
Selain itu, Terawan pernah kembali membuat heboh publik, setelah ia menjadi satu-satunya dokter yang mendiagnosis Ashanty, istri Anang Hermansyah, mengidap Autoimun.
Penyakit langka ini adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh justru menyerang si pemilik tubuh. Padahal, harusnya sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh pemiliknya dari serangan organisme luar, bakteri hingga virus berbahaya.
Akhirnya, Ashanty dengan pengawasan Terawan menjalani serangkaian tes dan terapi untuk mencegah autoimun ini berkembang.
Berikut jejak karir Letjen TNI (Purn) Terawan Agus Putranto:
- Tim Dokter Kepresidenan Indonesia (2009)
- Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
- Ketua World International Committee of Military Medicine
- Ketua ASEAN Association of Radiology
- Kepala RSPAD Gatot Soebroto Indonesia (2015)
- Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (AIPYo) Yogyakarta, Indonesia (2016)
- Tentara Indonesia
- Dokter Indonesia (1990)
- Menteri Kementerian Kesehatan (2019-2024)
Pendidikan:
- S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
- S2, Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga (Unair), Surabaya
- S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar