Jadi PM Inggris, Liz Truss Ternyata Pernah Berselingkuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Bagi Liz Truss, Perdana Menteri Margaret Thatcher adalah idolanya sejak kecil. Pada usia tujuh tahun, Liz Truss memerankan wanita yang mendapat julukan wanita besi ini pada sandiwara pemilu di sekolahnya. Begitu bersemangatnya ia memerankan Thatcher sehingga Liz Truss sempat mendapat julukan The Iron Lady oleh teman-temannya.

Tiga puluh sembilan tahun kemudian, ia menyabet kesempatan untuk benar-benar mengikuti jejak sang Iron Lady dengan menjadi pemimpin Partai Konservatif dan perdana menteri Inggris.

Perempuan yang saat ini menjabat sebagai menteri luar negeri itu berada di urutan kedua dari mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dalam lima putaran pemungutan suara oleh para anggota parlemen Partai Konservatif (Tory).

Namun, menuju kursi Perdana Menteri ternyata tidak mudah. Ia sempat kalah dalam pemilihan perdana menteri lima tahun lalu. Truss mengenang momen itu: “Saya mendapat kesempatan untuk menjadi Thatcher. Saya bermimpi akan memberikan pidato dengan sungguh-sungguh saat kampanye. Ternyata perolehan suara nol. Saya bahkan tidak memilih diri saya sendirim” ujarnya tergelak,

Namun sejak Boris Johnson mundur dari jabatannya, nama Truss menjadi pilihan perdana menteri berikutnya. Ia terkenal setia dan loyal kepada Boris Johnson meski saat itu perdana menteri Inggris ini terlibat masalah.

Paham Kiri

Mary Elizabeth Truss lahir di Oxford pada tahun 1975. Menurut Truss, ayahnya, seorang profesor matematika, dan ibunya, seorang perawat punya pandangan politik ke kiri-kirian. Waktu Truss kecil, ibunya ikut serta dalam pawai Campaign for Nuclear Disarmament, organisasi yang keras menentang keputusan pemerintah Thatcher untuk memberi izin pemasangan hulu ledak nuklir AS di RAF Greenham Common, wilayah barat kota London.

Keluarga Truss pindah ke Paisley, tepat di sebelah barat Glasgow, ketika usianya empat tahun. Adik laki-laki Truss mengatakan keluarganya senang bermain permainan papan. Adiknya mengatakan Truss sejak kecil tak suka dengan kekalahan. Ia terkadang kabur daripada tidak menang dalam pertandingan.

Keluarga itu kemudian pindah ke Leeds, tempat Truss bersekolah di Roundhay, sekolah menengah negeri. Menurut Truss, anak-anak di sekolahnya banyak yang merasa gagal dan kecewa dengan sistem pendidikan di sekolah ini.

Namun beberapa mantan siswa seangkatan Truss di Roundhay membantah cerita tentang sekolah tersebut. Salah satunya jurnalis Guardian Martin Pengelly. Ia menulis: “Barangkali dia menceritakan pengalamannya, dan dengan santai menjelek-jelekkan sekolah dan guru yang telah mendidiknya, sekedar untuk keuntungan politik.”

Truss berhasil masuk Universitas Oxford, tempat ia belajar filsafat, politik, dan ekonomi. Ia aktif dalam politik mahasiswa. Awalnya ia masuk Partai Demokrat Liberal.

Pada konferensi partai tahun 1994, ia cukup vokal dan lantang mendukung penghapusan monarki. Ia sempat memberikan pernyataan keras.

“Kami Demokrat Liberal percaya pada kesempatan untuk semua. Kami tidak percaya ada orang yang dilahirkan untuk memerintah.”

Pindah ke partai Konservatif

Di Oxford, Truss pindah ke partai Konservatif. Setelah lulus, ia bekerja sebagai akuntan untuk Shell, dan Cable &Wireless, dan menikah dengan sesama akuntan Hugh O’Leary pada tahun 2000. Pasangan itu memiliki dua anak.

Truss mencalonkan diri sebagai kandidat partai ini untuk Hemsworth, Yorkshire Barat, dalam pemilihan umum 2001, tetapi kalah. Truss menderita kekalahan lain di Calder Valley, juga di West Yorkshire, pada tahun 2005.

Namun semua kekalahan itu tidak menyurutkan ambisi politiknya. Ia akhirnya terpilih sebagai anggota dewan di Greenwich, London tenggara, pada tahun 2006, dan sejak tahun 2008 juga bekerja untuk lembaga kajian berpaham kanan-tengah Reform.

Pemimpin partai Konservatif David Cameron menempatkan Truss pada “daftar-A” kandidat prioritas untuk pemilihan 2010. Ia terpilih untuk mencalonkan diri untuk South West Norfolk.

Tetapi ia segera menghadapi ancaman de-seleksi oleh asosiasi konstituen Partai Konservatif. Gara-garanya ia pernah berselingkuh dengan Anggota Parlemen Mark Field beberapa tahun sebelumnya.

Mark Field dan Liz Truss
Mark Field dan Liz Truss

Upaya untuk menggulingkannya gagal. Truss kemudian memenangkan kursi dengan lebih dari 13.000 suara.

Ia menulis sebuah buku, Britannia Unchained, bersama empat anggota parlemen Konservatif lainnya yang terpilih pada tahun 2010. Buku tersebut merekomendasikan pelonggaran regulasi demi mengangkat posisi Inggris di panggung dunia. Pendapat yang menandai Truss sebagai pendukung terkemuka kebijakan pasar bebas di jajaran Partai Konservatif.

Dalam debat kepemimpinan yang diselenggarakan oleh BBC, ia dicecar terkait sebuah komentar di buku Britannia Unchained, yang menjabarkan pekerja Inggris sebagai “di antara yang termalas di dunia”. Ia berkukuh tidak pernah menulisnya.

Pada 2012, lebih dari dua tahun setelah menjadi anggota parlemen, ia bergabung dengan pemerintahan sebagai menteri pendidikan dan pada tahun 2014 dipromosikan menjadi sekretaris negara untuk urusan lingkungan.

Pada konferensi Konservatif tahun 2015, Truss diejek karena berkata dalam sebuah pidato, dengan suara berapi-api: “Kita mengimpor dua pertiga dari keju kita. Itu. Adalah. Aib.”

Brexit

Kurang dari setahun kemudian terjadi hal yang bisa dibilang sebagai peristiwa politik terbesar dalam generasi ini – referendum Uni Eropa alias Brexit.

Truss berkampanye untuk Remain, yang ingin Inggris tetap di Uni Eropa. Ia menulis di surat kabar The Sun bahwa Brexit akan menjadi “tragedi tripel – lebih banyak aturan, lebih banyak bentuk, dan lebih banyak penundaan saat menjual ke UE”.

Namun, setelah pihaknya kalah, ia berubah pikiran. Alasannya Brexit memberikan kesempatan untuk “mengguncang tatanan lama”.

Di bawah perdana menteri Theresa May, ia menjabat sebagai menteri kehakiman. Sebelum pindah ke kementerian keuangan sebagai kepala administrasi.

Ketika Boris Johnson menjadi perdana menteri pada tahun 2019, Truss menjadi menteri perdagangan internasional – pekerjaan yang berarti kesempatan bertemu dengan para pemimpin politik dan bisnis global untuk mempromosikan kepentingan dagang Inggris.

Pada 2021, pada usia 46 tahun, ia pindah ke salah satu pekerjaan paling senior di pemerintahan. Ia mengambil alih jabatan Dominic Raab sebagai menteri luar negeri. Dalam peran ini ia berusaha memecahkan masalah pelik Protokol Irlandia Utara, dengan menghapus bagian-bagian dari kesepakatan Uni Eropa (UE) -Inggris pasca-Brexit – sebuah langkah yang mendapat tantangan dari UE.

Liz Truss dan Suaminya
Liz Truss dan Suaminya

Sebagai menlu, ia mengamankan pembebasan dua warga negara Inggris-Iran yang keduanya menjalani penahanan. Dan ketika Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari ia mengambil sikap tegas. Bersikeras semua pasukan Vladimir Putin harus keluar dari negara itu.

Namun ia juga mendapat kritikan karena mendukung orang-orang dari Inggris yang ingin ikut berperang di Ukraina.

Kontroversi

Kampanye Truss untuk kepemimpinan partai juga tidak bebas dari kontroversi.

Ketika dicecar tentang bagaimana ia akan mengatasi krisis biaya hidup, Truss berkata ia akan memfokuskan upayanya pada “menurunkan beban pajak, bukan membagikan bantuan sosial”.

Ia mendapat paksaan untuk membatalkan rencana mengaitkan gaji sektor publik dengan biaya hidup regional. Ia juga berdebat dengan para politikus senior partai konservatif tentang besaran gaji untuk jutaan pekerja di luar London.

Dan ia menyebut Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon sebagai “tukang cari perhatian”. Bagaimanapun, jajak pendapat menunjukkan Truss lebih populer di kalangan anggota partai Konservatif daripada saingannya, Rishi Sunak.

Beberapa orang berpendapat bahwa Truss, dengan gaya berpakaiannya – seperti topi bulu dan dasi putih – mencoba meniru sosok favorit Tory lainnya – Margaret Thatcher.

Truss menyangkal anggapan ini dan mengatakan ”Cukup bikin frustrasi bahwa politisi perempuan selalu sama dengan Margaret Thatcher sementara politisi pria tidak pernah mendapat perbandingan dengan Ted Heath.”

Namun perbandingan seperti itu, barangkali, tidak buruk dalam hal mengumpulkan dukungan dari anggota Partai Konservatif.

Biodata Liz Truss

Usia: 47 tahun

Tempat lahir: Oxford

Rumah: London dan Norfolk

Pendidikan: Roundhay School di Leeds, Universitas Oxford

Keluarga: Menikah dengan akuntan Hugh O’Leary, memiliki dua putri remaja

Konstituensi parlementer: Norfolk Barat Daya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini