MINEWS.ID, JAKARTA – Bernard Arnault adalah pemilik Louis Vuitton, semua orang sudah tahu. Dia juga masuk jajaran konglomerat terkaya kedua di dunia. Kekayaan ditaksir mencapai 86 miliar poundsterling atau setara 1.500 triliun rupiah.
Baru-baru ini dia dirumorkan bakal mengakuisisi AC Milan. Melansir dari Daily Mail, Arnault kabarnya mengajukan penawaran sebesar 890 juta poundsterling atau setara 15 triliun rupiah untuk klub bola raksasa Italia tersebut. Konon ini merupakan bagian dari hasrat Arnault untuk berbisnis di bidang olahraga.
Tapi, siapakah dia sebenarnya sampai bisa masuk jajaran milyuner dunia?
Sarjana Teknik yang ‘Tercebur’ ke Bisnis Real Estate
Nama lengkapnya, Bernard Jean Etienne Arnault. Ia lahir di Roubaix, Perancis pada 5 Maret 1949. Arnault bersekolah di Ecole Polytechnique di Palaiseau, lalu mengenyam pendidikan teknik dan lulus pada 1971.
Ayahnya, Jean Leon Arnault adalah berkerja di bidang perakitan dan pemilik perusahaan teknik sipil, Ferret Savinel. Setelah lulus pada 1971, Arnault bergabung dengan perusahaan ayahnya. Pada 1976, ia meyakinkan ayahnya untuk melikuidasi divisi konstruksi da mengubah fokus perusahaan menjadi real estate.
Akuisisi Dior, Tangga untuk Menguasai Louis Vuitton
Arnault pun diangkat menjadi direktur pengembangan perusahaan tersebut pada 1974. Arnault pun menjadi CEO perusahaan pada 1977 dan pada 1979 dia menggantikan ayahnya sebagai presiden perusahaan.
Ia masuk ke bisnis barang mewah pada 1984 dengan mengakuisisi grup perusahaan yang menaungi Christian Dior, Boussac Saint Freres. Selain Dior, perusahaan tersebut juga memiliki departement store Le Bon Marche. Perusahaan yang hampir bangkrut pada 1984.
Setelah itu, ia menjual semua perusahaan lainnya sehingga uangnya digunakan untuk menguasai saham LVMH pada 1988. Setahun berlalu, Arnault pun resmi menjadi pemilik saham terbesar di Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) dan menjabat sebagai chairman dan CEO di sana.
Pilihan yang brilliant! Sebelas tahun berselang, omset LVMH meningkat 15 kali lipat. Tak hanya itu, penjualan serta keuntungannya pun naik lima kali lipat. Salah satu kunci sukses Arnault adalah program desentralisasi dan upayanya untuk fokus mengeksplorasi heritage setiap brand.
Sayap Bisnis Berkembang, Termasuk Miliki Bulgari dan Carrefour
Pada 1993, LVMH mengakuisisi Berluti dan Kenzo. Selain memiliki brand Louis Vuit ton, Bernard Arnault menguasai 70 brand terkenal lainnya, seperti Givenchy, Guerlain, Marc Jacobs, Sephora, Emilio Pucci, Fendi, Loro Piana, Nicholas Kirkwood, Thomas Pink, RM Williams, EDUN, Moynat, dan Donna Karen.
Selain itu, Arnault juga memiliki brand mewah lainnya, yakni TAG Heuer, De Beers, dan Bulgari. Arnault berinvestasi pula di Netflix dan Blue Capital serta menguasai saham terbesar di Carrefour. Dia berinvestasi pada Boo.com dan banyak perusahaan berbasis online lainnya. Dia juga membeli Princess Yacht.
Penggemar Lukisan Karya Picasso
Tak hanya kaya raya dan miliki brand-brand ternama, ternyata Arnault juga seorang kolektor seni Prancis. Tak tanggung-tanggung, Koleksi Arnault termasuk karya Picasso, Yves Klein, Henry Moore, dan Andy Warhol. Bahkan ia memposisikan LVMH sebagai patron seni di Prancis.