Cerita Pilu Sepasang Kekasih Batal Nikah karena Sama-sama Divonis Kanker

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kisah menyayat hati datang dari sepasang kekasih di Malaysia. Keduanya telah merencanakan pernikahan, namun terpaksa dibatalkan lantaran musibah yang tiba-tiba datang.

Keduanya mendadak divonis menderita penyakit yang sama, yakni kanker kelenjar getah bening. Adalah Mohamad Izham Abdul K (31 tahun) dan Azira Baharum (27 tahun).

Azira yang akrab disapa Egy menuturkan, dia dan Izham didiagnosis kanker saat keduanya berencana menikah. “Sebelum sakit kami berencana menikah tahun ini, tetapi semuanya hanya rencana karena kami berdua sekarang berjuang dengan penyakit yang sama,” kata Egy, dikutip Minggu, 28 April 2019.

Wanita 27 tahun itu kemudian bercerita bahwa sang kekasih didiagnosis kanker lebih dulu daripada dirinya. “Dia didiagnosis menderita kanker stadium 3 pada usia 26 tahun 2014, sama dengan usia saya ketika didiagnosis tahun lalu,” ujarnya.

Setelah divonis kanker Izham sempat sembuh namun hanya bersifat sementara, kata Egy. Egy pun menjelaskan bahwa ia dan kekasih saat ini sedang menjalani pengobatan kemoterapi.

“Dokter mengatakan kepada saya bahwa saya harus menjalani empat kemoterapi ‘sikuls’. Sementara Izham sedang dalam proses memulai pengobatan dan agak lambat karena obat-obatan yang digunakan cukup mahal,” katanya.

Egy dan Izham pun mengaku keduanya merasa semakin kuat lantaran berjuang bersama-sama melawan penyakit kanker mereka.

“Tidak apa-apa, kita menjadi lebih kuat, kita selalu berjanji, sehat untuk bersaing satu sama lain, kuat dan lawan,” kata Egy.

Karena tingginya biaya pengobatan mereka berdua, yang mencapai Rp 1,2 miliar, sejumlah teman melakukan penggalangan dana untuk Egy dan Izham.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini