Biar Imut, Tapi San Marino Jadi Acuan Dunia, Termasuk Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama San Marino pasti asing bagi orang Indonesia, tetapi sistem pemerintahan kita mengacu kepada negara kecil di perbatasan Italia, sebab negeri hanya seluas 61 kilometer persegi itu merupakan republik tertua di dunia.

Sejak didirikan 3 September 301, Santo Marinus yang mendirikan negara itu membentuk pemerintahan berdasarkan kehendak rakyat bukan bangsawan seperti banyak diterapkan negara pada masa itu.

Bentuk pemerintahan republik lebih jelas tertera pada konstitusi San Marino yang dibuat pada abad ke-16 terdiri dari enam buku soal sistem politik yang diberi nama Leges Statutae Republicae Sancti Marini.

Buku itulah yang menjadi rujukan berbagai negara di dunia dalam menyusun sebuah pemerintahan.

Berkat sistem pemerintahan berbentuk republik tersebut, negara mini itu tidak pernah diinvasi negara-negara besar.

Sistem republik yang diterapkan San Marino membuat negara tersebut lebih fokus menjalin hubungan persahabatan dengan negara-negara lain, bukan peperangan.

Bahkan Napoleon Bonaparte yang memiliki kekuatan militer maha dahsyat di zamannya, menolak merebut negeri itu pada 1797 karena pemimpin San Marino, Antonio Onofri memiliki hubungan baik dengan Napoleon.

Bukan hanya menolak menginvasi, Napoleon bahkan menjamin dan melindungi kemerdekaan negeri imut tersebut sambil berkata, “Mengapa? Negara ini adalah sebuah model republik!”

Dengan sistem republik itu, San Marino bahkan selamat dari kehancuran di Perang Dunia I dan II karena memilih bersikap netral.

Bahkan netralitas itu masih ditunjukkan hingga kini dengan berada di luar Uni Eropa namun mengadopsi mata uang Euro.

Negara ini bukan anggota Uni Eropa, namun mengadopsi mata uang Euro karena sistem keuangannya terintegrasi dengan Italia.

Meski kecil negeri berpenduduk 33 ribu orang itu amat makmur dengan pendapat per kapita mencapai 55.449 dolar AS atau sekitar Rp 818 juta per tahun.

Industri utama negeri itu adalah perbankan, elektronik, dan keramik. San Marino juga menghasilkan anggur dan keju. Namun, sumbangan terbesar untuk pendapatan San Marino dalah dari sektor pariwisata. Setiap tahun negeri ini didatangi tak kurang dari 2 juta wisatawan yang menghasilkan 22 persen dari seluruh GDP negeri itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini