Begini Respon Mahasiswa Tentang Rencana Kuliah Tatap Muka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Lembaga Penjaminan Mutu UIN Jakarta, meluncurkan survei kesiapan mahasiswa dankepastian mahasiswa telah memperoleh vaksinasi, sertainformasi yang memadai tentang Covid-19, pada Rabu 15 September 2021.

Hal tersebut dilakukan, dalam rangka persiapan penyelenggaraan perkuliahan tatap muka. Berbagai respon mahasiswa dalam mengisi survei tersebut mayoritas mengatakan belum siap.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, mengatakan, melalui link yang diedarkan di grup kelas dirinyadapat mengisi survei tentang kesiapan mahasiswa untukperkuliahan tatap muka.

Sebenarnya, saya pribadi belum siap 100 persen untukmengikuti kuliah tatap muka karena telah terlanjur nyaman di posisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Karena, kuliah tatap mukaharus menyiapkan banyak hal, sedangkan PJJ tidak perlu banyakyang disiapkan,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, banyak ketakutan yang dirasakan karenabelum pernah merasakan bagaimana rasanya kuliah tatap mukaNamun, orang tuanya setuju dengan adanya tatap muka, karenalebih banyak interaksi dengan dosen dan teman secara langsungdi kampus.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), jurusan Teknik Pertambangan, semester tiga, menyebut, survei penting dilakukan karena survei tersebut membantu melihat kesiapandari masing-masing mahasiswa.

Saya telah mengisi survei yang dibagikan di grup dan sayabersedia mengikuti kuliah tatap muka. Alasannya, karenamelihat dari segi pengalaman dan bidang Program Studi (Prodi) yang saya ambil. Prodi yang saya ambil lebih banyak kerjalapangan dan membutuhkan praktikum yang memadai,” pungkasnya.

Reporter : Nabila Kuntum Khaira Umma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini