Apa Kabar Chris John? Legenda Tinju Indonesia yang Multitalent

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Siapa yang tidak kenal dengan petinju hebat Indonesia satu ini? Chris John, namanya diabadikan sebagai salah satu sosok legenda tinju yang paling berpengaruh sepanjang sejarah Indonesia.

Dirinya adalah mantan juara dunia kelas bulu WBA Super, dan berhasil dipertahankannya selama 10 tahun. Gelar juara kelas bulu yang lowong direbutnya dalam laga melawan petinju Kolombia, Oscar Leon, di Bali pada 26 September 2003.

Namun, sebelum aktif di dunia tinju, ia memulai karir di cabang olahraga wushu. Kemudian, setelah tahun 1996, Chris beralih dari Wushu menjadi fokus menjadi petinju profesional.

Aktif di dunia tinju profesional sejak tahun 1998, 15 tahun kemudian, tepatnya 2013 silam petinju yang mempunyai julukan The Dragon ini mengejutkan dunia karena memutuskan pensiun dari karier besarnya

Tidak terasa, momen tersebut sudah tujuh tahun berlalu. Nah, bagaimana kabarnya selepas sudah tidak menjadi petinju saat ini ya?

Selepas pensiun, petinju bernama lengkap Yohannes Christian John ini memang nampak terlihat lebih segar dan berisi. Diakui olehnya, itu karena jadwalnya yang tidak ketat lagi.

“Iya ya lebih berisi) hahaha, karena saya olahraga memang sudah tidak rutin. Kalau santai ya saya olahraga, tapi kalau sudah tugas ya susah lagi,” katanya.

Tapi diakui dia, selama pensiun selalu berusaha menjaga kebugaran dengan melakukan jogging.

Untuk masalah tinju, Chris masih mengaku masih tetap aktif hingga sekarang. Selain melakukan latihan saat ini dirinya juga aktif sebagai promotor tinju.

Tidak hanya bekerja sebagai seorang promotor, Chris, sapaannya juga beralih menjadi tokoh motivator dan memutuskan untuk bergabung bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

“Selain promotor, saya sekarang sering diundang perusahaan, yayasan atau sekolah sebagai motivator atau sharing pengalaman dan juga diminta oleh Pak Marciano Norman (Ketua KONI) untuk bergabung bantu beliau untuk kemajuan KONI ke depannya,” katanya.

Nah, mulai dari sana dirinya melihat ingin memajukan olahraga tinju ini, karena melihat keberadaan olahraga ini tidak berkembang, berbekal rasa prihatin itu dirinya terjun ke dunia politik.

Dirinya bergabung ke Partai Demokrat pada Kamis 15 Februari 2018. Namun hal itu tidak berselang lama, karena merasa tidak sejalan dengan partai yang dikomandoi Susilo Bambang Yudhono (SBY) akhirnya pria kelahiran Banjarnegara ini berhenti dan bergabung dengan Partai Nasdem serta maju sebagai calon legislatif namun gagal.

Tak hanya di dunia politik, Pria kelahiran 14 September 1979 ini, sebelumnya terkenal lewat sejumlah iklan minuman kesehatan, mulai Extra Joss hingga Kuku Bima Energ-g.

Bahkan, Chris mencoba peruntukannya dalam dunia acting, dengan bermain film berjudul Film Triagle: The Dark Side, yang digarap presenter sekaligus pesulap Deddy Corbuzier. Dirinya saat itu beradu acting dengan Chika Jesika, Asri Welas, dan beberapa pemain lainnya.

Diketahui, Chris John dikenal sebagai seorang petinju yang sangat mengandalkan stamina. Dari 52 pertandingan, di mana 48 di antaranya berakhir dengan kemenangan, Chris John menorehkan 22 kemenangan lewat KO.

Chris John lebih sering meraih kemenangan lewat poin setelah 12 ronde berakhir. Satu anggapan yang muncul adalah petinju yang karib disapa The Dragon itu dikenal tidak memiliki killer punch. Namun, sang legenda merasa itu bukanlah sebuah masalah.

“Sebagai petinju, asal bisa mempersiapkan diri untuk ronde panjang, bukan masalah. Saya memang mempersiapkan diri, baik stamina dan fisik saya untuk bertanding selama 12 ronde. Jadi tidak ada masalah,” ujar Chris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini