Anabel Hernandez, Jurnalis Perempuan Pertama Pemenang DW Freedom of Speech Award 2019

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Anabel Hernandez, seorang jurnalis investigasi ternama asal Meksiko keluar sebagai perempuan pertama yang meraih penghargaan bergengsi DW Freedom of Speech Award yang diprakarsai Deutsche Welle.

Penghargaan itu diberikan kepada Anabel atas kepiawaiannya dan jasa-jasanya dalam menulis sejumlah kasus-kasus korupsi di kalangan pemerintahan, kekerasan seksual sampai sindikat narkoba skala besar.

Memulai karir sebagai jurnalis pada 1993, sejak mahasiswa Anabel sudah bergabung dengan harian Reforma. Ia sering mendapat ancaman pembunuhan dan sasaran kartel narkoba karena berita-berita hasil investigasinya.

Bahkan, saking terancamnya, Anabel terpaksa meninggalkan negaranya dan hidup di Eropa. Ia memboyong semua keluarganya keluar dari Meksiko karena mendapat ancaman keras dari para pemain narkoba.

Selain DW Freedom Speech Award 2019, Anabel pernah mendapat penghargaan Golden Pen of Freedom Award dari asosiasi internasional penerbit buku dan surat kabar WAN-IFRA pada 2012 lalu.

Dia memulai mengerjakan berita- berita investigasi pada tahun 2001. Anabel menyelidiki pengeluaran-pengeluaran tidak wajar selama masa pemerintahan Presiden Vicente Fox. Untuk laporan-laporannya dia mendapat penghargaan jurnalistik di Meksiko.

Namun tak lama sesudah itu, koran ‘Milenio’ tempatnya bekerja mendapat ancaman kekerasan, dan akhirnya koran itu memutuskan untuk tidak menurunkan berita-berita sensitif lagi.

Tahun 2003 perempuan hebat ini menerima penghargaan dari UNICEF untuk laporan-laporannya mengenai perbudakan dan pelecehan seksual yang dialami anak-anak perempuan Meksiko di kota San Diego di California, AS.

Anabel pernah menerbitkan buku berjudul Los Senores del Narco yang terbit tahun 2010, hasil investigasinya selama 5 tahun. Buku itu membongkar banyak nama aktor di balik sindikat narkoba, termasuk jaringan dan sistem penyebarannya yang melibatkan pejabat negara, militer sampai kalangan pebisnis.

Pemaparan kasus-kasus korupsi secara rinci dalam buku ini membuat dirinya menerima banyak ancaman pembunuhan.

Masih banyak lagi penyelidikan yang dilakukan oleh Anabel. Ia dianggap layak menerima penghargaan tersebut atas keberaniannya mengungkap sejumlah informasi yang selama ini tertutup, meskipun berbahaya untuk dirinya sendiri sebagai jurnalis.

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini