MATA INDONESIA, JAKARTA – Penghargaan Nobel setiap tahunnya diselenggarakan pada 10 Desember. Sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa menakjubkan dalam bidang perdamaian dan ilmu pengetahuan. Tapi tahukah kamu, siapa tokoh dibalik penghargaan Nobel?
Dia adalah Alfred Bernhard Nobel atau yang biasa dikenal dengan Alfred Nobel. Pria kelahiran Stockholm, 21 Oktober 1833 ini merupakan seorang kimiawan, insinyur, dan pebisnis dari Swedia yang berhasil menemukan dinamit.
Berikut fakta tentang Alfred Nobel yang harus kamu ketahui!
1. Anak Seorang Ilmuwan
Lahir dari keluarga ilmuwan, ayahnya bernama Immanuel Nobel merupakan seorang insinyur dan penemu. Ia berhasil membangun jembatan dan mengadakan percobaan untuk meledakan batu. Namun saat Alfred Nobel lahir, ekonomi keluarganya tidak stabil.
Bahkan bisnis yang ayahnya kelola bisa dibilang merugi dan ditutup. Kemudian ayahnya mencoba mengadu nasib di Finlandia dan Rusia. Sementara ibunya Andriette Ahlsel Nobel, tetap berada di Stockholm untuk mengurus keluarga. Ibu Alfred Nobel yang berasal dari kalangan atas mulai membuka usaha, sehingga dapat menghidupi keluarganya.
2. Pendidikan Alfred Nobel
Ketertarikannya dengan bidang bahasa, kimia, dan fisika, membuat Alfred Nobel mulai mengikuti jejak sang ayah. Kemudian ia dikirim oleh ayahnya ke Paris untuk belajar dan menjadi insinyur kimia.
Alfred bekerja di laboratorium pribadi Profesor TJ Pelouze, yang merupakan seorang kimiawan terkenal. Di sana ia bertemu dengan kimiawan Italia, Ascanio Sobrero yang berhasil menemukan nitrogliserin, cairan berbahaya yang memiliki daya ledak tinggi.
3. Pengembangan Nitrogliserin
Setelah kembalinya dari Rusia, Alfred sangat tertarik dengan notrogliserin. Kemudian ia bersama dengan ayahnya, mulai megembangkan cairan bahaya tersebut. Sayangnya percobaan tersebut menyebabkan bencana dan membunuh adiknya, Emil.
Karena itu, pemerintah Swedia melarang percobaan dalam batas kota Stockholm. Namun Alfred Nobel tidak berhenti begitu saja, pada tahun 1964 ia melakukan pembuatan nitrogliserin secara masal.
4. Penemuan Dinamit
Pada tahun 1866, hasil percobaannya dengan mencampurkan antara nitrogliserin dan kieselguhr yang dapat mengubah cairan menjadi pasta, kemudian berkembang menjadi bentuk batang dan dimasukan dalam lubang bor.
Hak paten Alfred Nobel dapatkan, dengan nama dinamit. Ia juga menamukan denator, yaitu sumbat peledak yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu. Penemuan tesebut dapat membantu banyak pekerjaan dalam bidang konstruksi.
5. Pengembara Terkaya di Eropa
Usahanya dalam mengambangkan dinamit dan sumbat detonator berkembang pesat. Ia bisa membangun pabrik di 90 tempat yang berbeda, dan lebih dari 20 negara. Selain itu, ia juga membuat gelatin, balistit, serta batu permata tiruan.
6. Dikhianati
Badai dalam kehidupan Alfred sepertinya tidak ada hentinya. Saat ia menemukan bahan peledak serbuk tanpa asap, seseorang menggunakannya dengan brutal. Alfred Nobel marah, atas hasil temuannya yang digunakan secara sembarangan. Alfred juga dituduh menjiplak karya orang lain, ia dipenjara selama dua bulan dan pabrik yang dimilikinya ditutup.
Setelah ia bebas, kemudain ia mendirikan Komite Serbuk Mesiu, bersama dengan James Dewar penemu botol vacum asal Inggris. Kemudian James yang merupakan angota dari komite tersebut mengetahui cara pembuatan Serbuk Tanpa Asap. James menghianati Alfred dengan mematenkan hasil karya Serbuk Tanpa Asap dengan nama Cordite.
7. Meninggalnya Alfred Nobel
Sejumlah 355 hak paten pernah ia dapatkan sepanjang karirnya sebagai ilmuwan. Hingga pada 10 Desember 1896 Alfred Nobel meninggal di San Remo, Italia karena penyakit pengerasan arteri yang ia derita.
8. Lahirnya Penghargaan Nobel
Kepergian Alfred Nobel meninggalkan wasiat, ia menulis tentang kekayaan yang dimilikinya. Kekayaan tersebut dapat digunakan sebagai hadiah untuk mereka yang telah melakukan komite, usaha, kemanusiaan dibidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, fisiologi, dan obat-obatan.
Kemudian mulai tahun 1901, setiap tanggal 10 Desember, penghargaan Nobel dianugerahkan, bertepatan dengan meninggalnya Alfred Nobel. Pada tahun berikutnya, peghargaan ini secara formal dianugerahkan oleh Raja Swedia. (Hastina/RyV)