3 Juni Diperingati Sebagai Hari Sepeda Dunia, Berikut Sejarah dan Manfaatnya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap tanggal 3 Juni, masyarakat dunia khusunya pesepeda memperingati Hari Sepeda Dunia atau World Bicyle Day. PBB meresmikan World Bicycle Day di New York, Amerika Serikat, pada 3 Juni 2018.

Peringatan ini disepakati dalam pertemuan rutin Majelis Umum PBB pada 12 April 2018 tersebut diadopsi oleh 193 negara anggota. Indonesia merupakan salah satu negara pendukung utama resolusi tersebut.

Pada saat itu, acara peresmian dimulai dengan pidato pembukaan dari Wakil Tetap Turkmenistan Aksoltan Ataeva, sebagai negara pemrakarsa resolusi kegiatan tersebut. Acara dihadiri oleh para Duta Besar dan komunitas diplomatik di New York serta perwakilan Organisasi Internasional, penggiat sepeda, penyandang disabilitas, dan atlet para-cycling.

BACA JUGA: Bersepeda Juga Bisa Terapkan Social Distancing

Hari Sepeda Sedunia adalah kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk memberi penghormatan kepada sepeda yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Mengendarai sepeda bisa menjadi sebuah profesi, suatu bentuk hiburan, alat untuk kebebasan, atau bentuk ekspresi.

Sepeda bebas untuk dikendarai, tidak ada yang melarang orang naik sepeda, khususnya di Indonesia. Bersepad baik untuk kesehatan fisik dan mental, baik untuk lingkungan dan ekonomi, dan merupakan cara bebas stres untuk mencapai tujuan.

Nah, untuk kesehatan sendiri, mengendarai sepeda bisa menurunkan risiko penyakit jantung, mengurangi risiko diabetes tipe 2, penurunan berat badan ekstra, aman untuk kesehatan seksual dan manjaga aga agar tubuh serta tulang menjadi kuat.

Kemudian, bisa juga memperbaiki postur atau keseimbangan, menurunkan tingkat stres, meningkatkan dan meningkatkan tingkat energi dan stamina, serta meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.

Selain itu, sepeda juga merupakan sarana yang ramah lingkungan. Sesuai laporan dan jurnal lingkungan dan ekologi mengatakan, menggunakan sepeda dapat menguntungkan hal ini bagi lingkungan.

Misalnya, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim global karena tidak ada penggunaan bensin dan bahan bakar. Bisa pula, mengurangi polusi udara (berjalan dan bersepeda tidak mengeluarkan gas rumah kaca).

BACA JUGA: Gaes..Yuk Bersepeda di Kota Tua Jakarta

Selanjutnya bersepeda juga bisa mengurangi polusi suara dan kemacetan, mengurangi kebutuhan akan tempat parkir dan jalan raya baru, karena hanya membutuhkan sedikit ruang untuk berdiri.

Banyak sekali kan manfaatnya, siapapun Kamu, seorang pengendara sepeda pro, pengendara reguler untuk bekerja, sekolah atau toko-toko, atau hanya menikmati pedal sosial di akhir pekan, kita semua dapat sepakat bahwa sepeda harus dirayakan!

Dukung terus penggunaan sepeda di Indonesia. Seperti yang dilakukan Irjen Kemenkumham RI Komjen Pol Andap Budhi R pun mendukung ‘Hari Sepeda Dunia’ yang diperingati hari ini.

“Mari satukan hati, fikiran dan teguhkan komitmen kita “Bersatu Melawan Covid-19”. Semoga kita semua tetap sehat, Insyaa Allah ??‍♀️?. Pada akhirnya kita harus siap dan mendukung sepenuhnya tatanan kehidupan baru “New Normal Indonesia” ????,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu 3 Juni 2020.

Ayo bersepeda!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini