World Sleep Day Kampanye Hadapi 45 Persen Warga Dunia dengan Gangguan Tidur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jangan anggap remeh tidur Kamu, sebab sejumlah ahli kesehatan dunia terpaksa harus mengadakan Hari Tidur se-Dunia atau World Sleep Day untuk mengingatkan manusia akan pentingnya tidur bagi kesehatan.

Tanggal 14 Maret 2008 menjadi saat pertama Hari Tidur se-Dunia itu diluncurkan.

Inisiatornyan adalah Associate Professor bidang Neurologi dari Parma University Italia, Liborio Parrino MD, dan Professor Neurologi Upstate Medical University AS Antonio Culebras MD.

Culebras juga mendirikan mendirikan The Sleep Center,

Pada peringatan pertamnya, kedua ilmuwan ahli “tidur” tersebut memopulerkan tema “Sleep well and live fully awake.”

Dengan argumen, tidur adalah kebutuhan dasar manusia dan komponen penting dari hidup sehat, seperti bernapas, makan dan tetap fit secara fisik.

Sayangnya, saat ini tidur manusia sering terganggu oleh kebiasaan gaya hidup modern.

Para ahli mengatakan gangguan tidur merupakan epidemi global yang mempengaruhi hingga 45 persen dari populasi dunia.

Gangguan tidur seperti insomnia, apnea tidur obstruktif (OSA), sindrom kaki gelisah (RLS), dan kurang tidur berdampak signifikan terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Lebih jauh lagi gangguan tidur juga akan mempengaruhi kinerja seseorang dan hubungan pribadi.

Sejak itulah Hari Tidur se-Dunia selalu diperingati setiap tahun di tanggal dan dengan tema berbeda.

Tahun ini peringatannya jatuh pada Jumat 18 Maret 2022 dengan tema “Quality Sleep, Sound Mind, Happy World.”

Tema tersebut sangat berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia termasuk Indonesia.

Menurut pakar tidur, Dr. Carmel Harrington ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kualitas tidur kita.

Pada gilirannya hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental, suasana hati, dan pengambilan keputusan.

“Tidurlah pada waktu yang sama hampir setiap hari untuk membantu menjaga kewaspadaan di siang hari dan membantu tidur di malam hari,” begitu nasihat Dr. Carmel.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini