MINEWS, MALANG – Warga kabupaten Malang dihebohkan viralnya video karaoke pria yang diduga sang Bupati, Sanusi. Dalam video yang diunggah akun Facebook Laksamana Comrader Caping tersebut, Sanusi diduga karaoke bersama para wanita di ruang kerjanya.
Video berjudul ‘Pesta Kemenangan Bupati Baru’ itu diunggah pada Jumat 11 Oktober lalu pada pukul 14.38 WIB.
“Hilangnya kesakralan Pendopo Kabupaten Malang yg selama ratusan tahun dijadikan tempat pengambil keputusan penting dalam pemerintahan. Ha ha ha ha ha, baru skrg kantor yg dipakai pengambilan keputusan penting utk rakyat dipakai karaoke dan joget oleh bupati baru H Sanusi. Bupatinya pesta pora sementara rakyatnya di pelosok2 sedang berjibaku mencari air bersih untuk kehidupan. #JogetJih,” tulis Comrader dalam postingannya.
Alhasil, postingan tersebut disukai ribuan netizen. Bahkan sudah ada 2.500 warganet yang memberikan komentar atas postingan itu.
“Yg dpt video nya…Berarti musuh dlm selimut dong,” tulis akun Sandra Diba Diba.
Senada, akun Awan Lukitha menilai apa yang dilakukan Sanusi masih dapat dikatakan wajar. “lebar….wong sek wajar ngono loh,” katanya.
Sementara komentar pedas diberikan oleh Nasyir Chaisar dengan menambahkan cibiran atas perilaku sang bupati. “Cuih….pantesan negeri ini jadi semrawut begini..begini tingkat para pejabat,” tulisnya.
Pada hari yang sama, akun Facebook Asep Suriaman S.Psi ikut memposting video tersebut. Jeda waktunya kurang dari 2 jam dari akun Laksamana Comrader Caping.
Video yang viral di media sosial itu menampilkan sosok pria disebut-sebut Bupati Malang Sanusi yang tengah bernyanyi dan berjoget bersama sejumlah perempuan.
Sanusi mengenakan baju batik warna krem dan berkopiah hitam. Ia mendendangkan syair lagu dangdut berjudul ‘Kandas’ duet dengan seorang perempuan berjilbab merah. Sementara yang lain asyik berjoget mengikuti alunan lagu.
Video diduga diambil oleh seseorang yang tengah duduk yang berhadapan dengan Sanusi ketika menyanyikan lagu. Caping, dalam postingannya menegaskan jika ruangan yang digunakan berkaraoke merupakan ruang kerja bupati. Benarkah demikian?