The Fed Batal Naikkan Suku Bunga, Rupiah Menguat di Awal Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir perdagangan Senin, 21 September 2020.

Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.700 per dolar AS atau menguat 0,24 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh pengumuman Bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) soal kebijakan moneter ke depan.

“The Fed menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga hingga tahun 2023, sementara program pembelian aset masih akan dilakukan dengan nilai yang sama seperti saat ini. Artinya, tidak ada stimulus tambahan dari bank sentral paling powerful di dunia tersebut,” ujarnya, Senin sore.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah didorong oleh upaya pemerintah lewat PT.Bio Farma (Persero) yang pada bulan September ini akan memproduksi sebanyak 4,2 juta tablet Oseltamivir.

Obat ini digunakan untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19 di dalam negeri. Dan obat-obat ini didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19. Namun, obat ini tidak dijual bebas sebab memerlukan resep dokter untuk mengkonsumsinya ditambah jumlahnya terbatas.

“Pasar pun optimis dengan tablet Oseltamivir karena bisa menekan dan membantu pasien covid-19 kembali sembuh. Maka wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke dalam pasar dalam negeri karena Indonesia secara fundamental masih cukup kuat ekonominya dan ini bisa di lihat dari transaksi valas, obligasi dan SUN di perdagangan DNDF,” kata Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini