Mata Indonesia, Yogyakarta – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja mulai menggelar operasi pasar (OP) Kamis 9 Maret 2023 nanti. Pemkot akan memulai OP di Kemantren Danurejan sebagai langkah untuk mengendalikan kenaikan harga atau inflasi yang berpotensi terjadi sampai Ramadan 2023.
Kepala Disdag Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani menyebutkan bahwa OP akan dilakukan di 14 kemantren di Kota Jogja tanpa terkecuali.
“Pemerintah kan punya kewajiban untuk mengendalikan distribusi dan harga pangan tahunan. Baik setiap menjelang puasa dan lebaran. Harga-harga pangan itu pasti naik,” katanya, Minggu 12 Maret 2023.
Ambar menjelaskan bahwa dengan naiknya harga-harga itu, yang paling terdampak pasti masyarakat atau konsumen, walaupun pemerintah sudah melakukan upaya penanganan.
“Harapan kami, nantinya bisa mendekatkan layanan pada masyarakat. Sehingga mulai tanggal 9 Maret 2023 kami akan goes to kemantren. Untuk berkeliling ke-14 kemantren. Mengadakan OP sembako. Mukai dari beras, minyak, gula, dan lain-lain. Kami akan mulai pukul 09.00 WIB di kecamatan Danurejan,” ujarnya.
Ambar mengatakan bahwa apa yang pihaknya lakukan untuk menekan pengeluaran warga Jogja. Menyusul sembako yang mereka jual disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau harus ke pasar, mereka butuh bensin, angkutannya, belum lagi harga kalau di pasar agak lebih tinggi. Nah ini kami membantu masyarakat untuk mendapatkan harga yang lebih rendah dari pasar,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui, menjelang Ramadan banyak harga-harga kebutuhan pokok naik. Antisipasi permainan harga tinggi juga dilakukan Pemkot dan Pemda di DIY.
Harapannya meski permintaan konsumen meningkat, harga yang diberikan juga masih mampu terjangkau untuk warga lainnya.
 Kota Jogja mulai menggelar operasi pasar (OP) Kamis 9 Maret 2023 nanti. Pemkot akan memulai OP di Kemantren Danurejan sebagai langkah untuk mengendalikan kenaikan harga atau inflasi yang berpotensi terjadi sampai Ramadan 2023.){kind=link}