Mata Indonesia, Sleman – Wakil Bupati Sleman sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, Danang Maharsa menghadiri rapat koordinasi TPPS Kapanewon Pakem yang diselenggarakan di Aula Kantor Kalurahan Purwobinangun, Selasa (24/1).
Rapat koordinasi yang dihadiri juga oleh sejumlah pejabat kapanewon dan kalurahan ini, diselenggarakan dalam rangka monitoring dan evaluasi percepatan penurunan stunting di wilayah Kapanewon Pakem.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dalam arahannya menyampaikan bahwa permasalahan stunting masih menjadi salah satu prioritas Pemerintah baik daerah maupun pusat. Danang menyebut dalam setiap rapat koordinasi yang bersifat nasional, terdapat dua permasalahan yang masih menjadi perhatian yaitu, stunting dan kemiskinan.
“Stunting dan kemiskinan menjadi dua permasalahan yang menjadi perhatian pusat. Bahkan ditekankan oleh Presiden RI Jokowi dalam rapat Forkopimda seluruh Indonesia, untuk segera menyelesaikan masalah stunting dan kemiskinan di daerah masing – masing,” katanya.
Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa secara data, kondisi stunting di Kabupaten Sleman mengalami penurunan. Pada tahun 2022 angka stunting di Kabupaten Sleman sudah menurun hingga di angka 6,88% dari 6,92% di tahun 2021. Namun demikian, menurut Danang upaya – upaya percepatan stunting masih perlu ditingkatkan.
Danang menilai beberapa wilayah memiliki penyebab yang berbeda sehingga terdapat kasus stunting di suatu wilayah. Adanya perbedaan faktor penyebab stunting di suatu wilayah ini menurut Danang akan menentukan kebijakan atau program yang akan diimplementasikan dalam percepatan penurunan stunting di Sleman.
“Mungkin terdapat perbedaan faktor penyebab timbulnya stunting di beberapa wilayah. Maka dari itu TPPS Kabupaten Sleman yang melibatkan beberapa instansi, akan melakukan monitoring secara langsung untuk melakukan diskusi, mendengarkan, mengumpulkan data, sehingga akan diketahui kondisi riil, khususnya di wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi,” katanya.(Abrar)