Survei: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Menurun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ menunjukkan, PDIP unggul dengan 22,1 persen. Namun, PDIP bersama Gerindra mengalami tren penurunan angka elektabilitas.

“Jika pemilu dilakukan pada waktu survei atau ketika survei dilakukan pada 15-21 September, PDIP mendapat dukungan 22,1 persen,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam paparannya secara daring, Kamis 7 Oktober 2021.

Setelah PDIP, menyusul Partai Golkar dengan 11, 3 persen, kemudian PKB dengan 10 persen. Kemudian Partai Gerindra dengan 9,9 persen, dan Demokrat 8,6 persen.

”Pada Maret 2020 PDIP mendapat 25,9 persen suara dukungan publik, kemudian pada survei terakhir pada Desember 2021 PDIP mendapat 22,1 persen, jadi cenderung menurun dari 25,9 menjadi 22,1,” ujarnya.

Tidak hanya PDIP, tren penurunan juga dialami Partai Gerindra. Pada Maret 2020 lalu Partai Gerindra mendapat 13,6 persen dukungan, saat ini turun menjadi 9,9 persen.

Sedangkan tren elektabilitas PKS mengalami kenaikan di angka 6 persen. Pada Maret 2020, elektabilitas PKS berada di 4,4 persen.  Partai Golkar juga mengalami peningkatan. Pada Maret 2020 lalu 8,4 persen, namun saat ini 11,3 persen. Sedangkan, Partai NasDem didukung 4,2 persen. Kemudian PPP dengan 2,3 persen, dan PAN 1,4 persen.

“Masih ada 18,8  persen warga yang belum tahu partai mana yang belum dipilih,” ungkapnya.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Response rate sebesar 981 atau 80 persen. Margin of error sebesar +- 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden diwawancarai melalui tatap muka pada 15-21 September 2021.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini