Siap-siap Tarif Tol Naik Akibat Lonjakan Inflasi 

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menaikkan kembali tarif tol tahun ini seiring dengan lonjakan inflasi yang berdampak pada kenaikan harga barang.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan penyesuaian tarif tol memang rutin dilakukan setiap dua tahun. Salah satu pertimbangan kenaikan tarif adalah inflasi.

Berdasarkan keterangan Danang, penyesuaian tarif reguler dilakukan setiap dua tahun seperti yang diperjanjikan dalam perjanjian pengusahaan jalan tol berdasar inflasi dan perubahan lingkup inflasi.

Danang memastikan kenaikan ini bukan karena penyesuaian harga BBM. Kendati, ia enggan menyebutkan kapan rencana kenaikan tarif tol itu dilakukan.

Inflasi Indonesia memang melonjak sejak beberapa bulan lalu. Penyebabnya, kenaikan harga barang-barang termasuk pangan akibat perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis bertubi-tubi.

Lonjakan inflasi mulai terjadi sejak April 2022 yang tercatat sebesar 3,47 persen (yoy), kemudian naik menjadi 3,55 persen di Mei. Inflasi terus merangkak hingga di Juni lebih dari 4 persen yakni 4,35 persen, dan Juli hampir 5 persen atau 4,94 persen (yoy).

Pada Agustus, inflasi turun tipis menjadi 4,69 persen, namun masih di atas yang ditetapkan pemerintah dalam APBN yakni 3 persen plus minus 1 persen.

Sedangkan untuk September, inflasi diperkirakan bakal lebih tinggi lagi karena kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah sejak awal bulan ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini