Seratus Hari Kinerja Prabowo-Gibran di Kulon Progo Diuji, Dewan Soroti Makan Bergizi Gratis

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Kinerja Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah menginjak 100 hari setelah dilantik 20 Oktober 2024 lalu. Sejumlah langkah dari sisi pendidikan terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi sorotan.

Seperti di Kulon Progo, MBG sudah berjalan sejak 13 Januari 2025 lalu. Terhitung sudah sepekan program untuk melawan stunting ini berjalan.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana mengungkapkan bahwa pihaknya belum memantau secara detail penyelenggaraannya, kendati begitu dalam kinerja Prabowo yang berjalan di daerah-daerah ini dianggap cukup baik.

“Kalau memang sasarannya ke anak-anak yang butuh gizi dan memang ada perbaikan ke sana saya kira sudah bagus ya,” ujar Fajar dihubungi pada Minggu 26 Januari 2025.

Ia mengaku bahwa kebutuhan gizi dari usia anak-anak memang harus dipenuhi, karena menyangkut dengan kesehatan anak ke depan.

Fajar tak menampik bahwa koordinasi dalam pelaksanaan MBG ini masih ditemui kendala. Yang jelas terlihat adalah distribusi kotak makanan yang ternyata memakan waktu.

“Kalau itu memang masalah teknis ya. Hitungannya kan kita kan seperti uji coba ya, meski sudah berjalan teratur. Tapi saya yakin ini bisa selesai karena ada evaluasi-evaluasinya,” ujar Fajar.

Ia melanjutkan dari program ini mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Sejauh MBG berjalan di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), masyarakat juga dirangkul untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

“Nah dengan jalannya program ini kan tentu tak menutup kemungkinan banyak pihak yang diuntungkan, terutama masyarakat. Harapannya dari makan bergizi ini, warga Kulon Progo bisa menerima manfaatnya,” ujar dia.

Upaya Tekan Kemiskinan

Menurut Fajar, dengan terpenuhinya gizi, angka kemiskinan di Kulon Progo bisa saja ditekan. Karena dengan pemenuhan gizi dari anak-anak bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak, dibarengi dengan pendidikan yang mumpuni.

“Ini kan bisa jadi salah satu upaya menekan angka kemiskinan di Kulon Progo. Jadi pemerintah punya indikator-indikator kemiskinan dari nilai gizi itu,” ujar dia.

Fajar mengatakan dari 100 hari kinerja Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memang masih berjalan baik melalui program MBG yang digelar di Kulon Progo. Namun masih banyak evaluasi yang perlu dibenahi sejalan program lainnya yang tengah berjalan.

Terpisah, Kepala Disdikpora Kulon Progo, Nur Wahyudi menerangkan bahwa pelaksanaan MBG di Kulon Progo masih menjadi tantangan. Pendistribusian kotak makan ke setiap sekolah.

“Catatan ini jadi bahan evaluasi dari pelaksanaan MBG di wilayah ini,” ungkap Wahyudi.

Tak hanya soal pendistribusian yang molor, beberapa kasus anak-anak mengeluh dengan wadah makan yang masih berbau amis.

Disinggung terkait menu makanan, Wahyudi tak menampik bahwa beberapa anak mengaku enggan menyantap karena memang bukan makanan yang mereka suka.

“Memang ada anak yang tidak suka karena masalah selera. Tapi justru MBG bisa jadi edukasi ke anak-anak untuk membiasakan diri dengan menu di luar yang mereka suka,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

LItbang Kompas : Masyarakat Yakin Pemerintah Mampu Tangani Bencana Sumatera Tanpa Bantuan Asing

MataIndonesia. Jakarta - Mayoritas masyarakat mengaku yakin bahwa pemerintah mampu menangani bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini