Sempat Dikhawatikan Terdampak Resesi, Realisasi Investasi di Bantul Lebihi Target, Segini Nilainya

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi di wilayahnya mencapai Rp484,3 miliar selama 2022.

Jumlah itu melebihi target sebesar Rp348,6 miliar atau sekitar 139,49 persen. Di mana sebelumnya kekhawatiran akan resesi yang mengancam Indonesia tahun 2023 ini menjadi kendala.

Meski pada akhirnya gelombang resesi yang dikhawatirkan tak pernah berdampak terhadap masyarakat Indonesia.

Kepala DPMPTSP Bantul, Anniayah, menyatakan bahwa nilai investasi selama 2022 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2021.

“Jadi kenaikan investasi di Bantul ini signifikan mengalami peningkatan,” ujar dia, Kamis 25 Mei 2023.

Investasi yang paling dominan berasal dari sektor industri kreatif, diikuti oleh sektor pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, energi, infrastruktur, kesehatan, serta perdagangan dan pergudangan.

Rincian realisasi investasi 2022 termasuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp379,6 miliar dengan 163 perusahaan dan 494 proyek. Jumlah itu juga menyerap 1.324 tenaga kerja.

Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp88,7 miliar dengan 62 perusahaan dan 90 proyek, menyerap 1.524 tenaga kerja.

Pada periode Januari-Desember 2021, capaian investasi tidak mencapai target. Realisasi investasi 2021 sebesar Rp112,7 miliar, di bawah target sebesar Rp125,1 miliar.

“Penurunan itu terjadi karena salah satu faktor penyebabnya adalah pandemi Covid-19,” kata dia.

DPMPTSP menargetkan investasi sebesar Rp394,8 miliar untuk tahun 2023, dengan realisasi pada triwulan pertama mencapai Rp261,5 miliar atau 66,26 persen.

Lebih lanjut, DPMPTSP Bantul terus melakukan upaya untuk mencapai target investasi, termasuk pengawasan perizinan berbasis risiko, fasilitasi penyelesaian permasalahan pelaku usaha, dan pembinaan teknis seperti bimbingan perizinan berbasis risiko dan pendampingan penyusunan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

Selain pendampingan, DPMPTSP memberikan insentif kepada investor yang berminat menanamkan modal di wilayah Bantul dengan tujuan mendorong investasi di wilayah tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini