Sebelum Mendarat di Munich, Pesawat Jokowi Sempat Bermasalah di Perbatasan Udara Turki, Begini Penjelasan Garuda

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada peristiwa yang membingungkan dunia penerbangan saat Pesawat Kepresidenan Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan ke Munich, Jerman.

Saat tiba di perbatasan wilayah udara Turki pesawat tersebut harus berputar satu kali di perbatasan udara dekat Turki-Iran.

Peristiwa itu sempat diunggah pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam akun media sosialnya yang dilihat, Senin 27 Juni 2022.

“OK, can someone tells me what was going on here? It’s carrying the #president… things like this raises questions… why the 360 turn? #Indonesia,” begitu pertanyaan Gerry.

Dia melihat rekam jejak perjalanan GIA-1 tersebut dari laman flightradar24.

Gerry yang juga praktisi di bidang penerbangan langsung curiga karena pesawat terbang yang berputar seperti itu di perbatasan pasti ada masalah.

Setidaknya ada tiga masalah yang membuat sebuah pesawat terbang harus berputar di perbatasan wilayah udara sebuah negara.

Pertama, karena masalah flight permit atau flight approval untuk melintas di atas suatu negara.

Hanya saja, menurut Gerry, GIA-1 adalah pesawat VVIP yang membawa presiden seharusnya tidak mendapat kesulitan itu.

Hal kedua, adalah kemungkinan belum ada flight permit/approval untuk melintas di atas Turki.

Kemungkinan itu bisa terjadi karena petugas air traffic control Turki bingung karena pesawat kepresidenan Indonesia biasanya jenis Boeing 737, sedangkan yang akan melintas Boeing 777.

Ketiga, hal itu bisa terjadi jika flightplan yang diserahkan ke ATC Turki adalah M/ flight (Military) atau N/ (non-scheduled) tanpa nulis Remark STS/STATE FLT (flight kenegaraan).

Tetapi, pertanyaan Gerry terjawab setelah mendapat penjelasan dari Garuda Indonesia bahwa pesawat itu berputar 360 derajat untuk menyesuaikan ketibaannya di Munich.

Hal senada diungkapkan Deputi bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Mahmudin.

Menurut Pesawat Kepresidenan GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang diperkirakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini