MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir perdagangan Kamis, 26 November 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp14.100 per dolar AS atau menguat 0,31 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, penguatan mata uang garuda ditopang oleh data tenaga kerja yang memburuk.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 778 ribu klaim musiman tambahan diajukan pada pekan lalu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor atas memburuknya pemulihan ekonomi negeri tersebut.
“Artinya pengangguran meningkat, jadi ini sentimen yang menekan dolar sejak tadi pagi,” ujarnya, Kamis sore, melansir CNNIndonesia.com.
Sementara dari dalam negeri, keperkasaan rupiah didukung oleh surplus neraca transaksi berjalan sebesar 964 juta dolar AS per kuartal III 2020. Jumlah ini naik setelah sekian lama mengalami defisit neraca transaksi berjalan.
Surplus neraca transaksi berjalan yang setara dengan 0,4 persen produk domestik bruto (PDB) itu didukung perbaikan kinerja ekspor dan tertahannya aktivitas impor sejalan dengan lemahnya permintaan domestik di tengah pandemi covid-19.