Rupiah Ditutup Melemah Tipis Imbas Mandeknya Stimulus Tambahan AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Rabu, 14 Oktober 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.717 per dolar AS atau melemah tipis 0,05 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan dolar AS disebabkan pudarnya harapan investor bahwa Kongres AS akan meloloskan stimulus tambahan untuk pandemi jelang pemilihan presiden 3 November. Buntunya perundingan stimulus tambahan itu juga mengakibatkan prospek ekonomi AS kemungkinan masih akan melambat akibat dari covid-19 yang terus meningkat.

“Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi menghalangi harapan untuk langkah-langkah stimulus, menolak paket US$1,8 triliun yang diusulkan Presiden Donald Trump, dengan mengatakan itu jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi dan resesi,” ujar Ibrahim, Rabu sore.

Meski strategi bauran sempat diterapkan Bank Indonesia, namun belum cukup membantu rupiah untuk balik ke zona hijau lantaran kuatnya sentimen dari luar.

Namun Ibrahim tetap yakin kalau strategi BI ini berguna untuk menstabilkan perekonomian dan mata uang rupiah. “Kebijakan tersebut sebelumnya sudah diterapkan di masa ekonomi global bermasalah akibat perang dagang antara AS dan Cina serta Brexit, terbukti cukup handal,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini