Rupiah Ditutup Melemah Tipis Efek Penantian Vaksin Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah akhir perdagangan pada Selasa 1 Desember 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 0,07 persen di posisi Rp14.130 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda disebabkan oleh sikap investor yang memperhatikan kemungkinan persetujuan beberapa vaksin COVID-19 dalam beberapa minggu mendatang.

“Misalnya, Moderna Inc. menyatakan akan meminta izin untuk kandidat vaksin mRNA-1273 di AS dan Eropa dalam waktu dekat,” ujarnya, selasa sore.

Hal ini memberikan sentimen positif pada aset-aset berisiko di negara berkembang. Meski demikian, hal tersebut tak berlaku di Indonesia.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh sikap investor yang khawatir atas lonjakan kasus covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signipikan belakangan ini. Bahkan Presiden Jokowi ikut mengomentari lonjakan covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini.

“Lonjakan covid-19 ini dapat mendorong Pemerintah DKI Jakarta kembali melakukan mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dan seandainya pengetatan ini terbukti dilaksanakan maka ekonomi yang sudah berjalan akan terjadi stagnasi,” katanya.

Ibrahim pun menganjurkan agar pemerintah dan masyarakat bahu-membahu bekerjasama untuk mensosialisasikan pentingnya protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu perlu menghindari kerumunan massa yang besar karena akan mengakibatkan klaster baru covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini