Rubel Rusia Anjlok ke Rekor Terendah

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Dampak serangan Rusia ke Ukraina semakin lama semakin merugikan negara beruang merah.

Kurs rubel Rusia turun tajam ke rekor terendah baru dalam perdagangan Senin, 7 Maret 2022 waktu setempat. Selain itu, minimnya tawaran dari investor dengan pasar lokal tutup untuk perdagangan setidaknya hingga Rabu, 9 Maret 2022.

Rubel telah kehilangan hampir 50 persen nilainya terhadap greenback sejak awal tahun. Dengan kerugian yang meningkat tajam sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Beberapa negara kemudian mengeluarkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Menurut data Refinitiv, tawaran beli rubel terindikasi sejauh 150 terhadap USD 1. Setelah tutup pada 121,037 per USD pada Jumat 4 Maret 2022.

Di platform perdagangan EBS, rubel melemah sejauh 160 per USD, atau lebih dari 22 persen. Dan baru-baru ini di perdagangan 145, turun 14,5 persen hari ini. Spread bid/ask antara tujuh dan 15 sen, menunjukkan pasar yang semakin tidak likuid.

Pembatasan di Rusia, pemberi pinjaman, perusahaan dan individu pentingnya, serta tindakan balasan dari Moskow. Faktor-faktor ini telah memangkas aset-aset Rusia dari pasar keuangan global. Dan ini mempersulit investor untuk memperdagangkan sekuritas apa pun.

“Masa depan rubel Rusia tidak cerah sama sekali,” kata Analis Senior di Swissquote Ipek Ozkardeskaya, Selasa, 8 Maret 2022.

Saham terakhir pada 25 Februari di bursa Moskow. Exchange Traded Fund (ETF) dari perusahaan-perusahaan Rusia di Amerika Serikat berhenti pada Jumat, 4 Maret 2022. Setelah turun hampir 80 persen tahun ini.

Data dari IHS Markit menunjukkan swap default kredit lima tahun di Rusia -yang mencerminkan biaya untuk memastikan eksposur terhadap utang negara- melonjak ke rekor 2.757 basis poin.

Perdagangan pada surat utang berdenominasi dolar dan euro Rusia hampir terhenti, dengan beberapa penerbit menawar sekitar 20 sen dalam dolar atau euro.

“Dengan harga obligasi euro sekitar 20, ini akan berlangsung untuk waktu yang sangat lama, dan tidak ada yang ingin dikaitkan dengan (rubel),” kata kepala penelitian EM global di Oxford Economics Gabriel Sterne.

Runtuhnya rubel juga telah memukul volume perdagangan. Omzet perdagangan mata uang Rusia di EBS turun lebih dari 80 persen pada Jumat, 4 Maret 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini