MATA INDONESIA, JAKARTA-Kasus virus corona sudah mulai mewabah di Korea Utara. Berdasarkan laporan media Korea Selatan, Daily NK, virus corona sudah menewaskan 180 tentara Korea Utara pada Januari dan Februari lalu.
Mengutip sebuah dokumen militer, Daily NK menyatakan, wabah itu membuat 3.700 tentara Korut lainnya dikarantina. Dan menurut media pemerintah Korea Selatan, Yonhap, Korut mengkarantina hampir 10.000 orang karena wabah corona dan sudah membebaskan 4.000 karena mereka tidak menunjukkan gejala.
Namun hal itu berbanding terbalik dengan pemberitaan di Korea Selatan. Hingga hari ini Korut belum juga melaporkan satu pun kasus corona.
“Penyakit menular itu belum masuk ke negara kami,” kata koran pemerintah Korut, Rodong Sinmum, Senin lalu, seperti dilaporkan Newsweek, Senin 9 Maret 2002.
Newsweek sudah menghubungi kedutaan Korut di Inggris dan Swiss untuk meminta konfirmasi atas laporan ini.
Daily NK yang menyebut sumber berita mereka berasal dari jaringan informan Korut sering dikutip berbagai media internasional dan sebelumnya sudah dihubungi oleh Badan Intelijen Nasional Korsel untuk dimintai informasi.
Wabah corona di seluruh dunia kini sudah mencapai 117.751 kasus dengan jumlah kematian mencapai 4.292 dan yang sembuh 65.893.
Senin lalu Rodong Sinmun juga mengumumkan peringatan pemerintah bagi siapa pun warga Korut yang tidak mengindahkan upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona.
“Akhir-akhir ini ada fenomena yang berkembang di masyarakat menyebut memakai masker itu merepotkan. Mereka tidak mematuhi aturan karantina dari pemerintah,” kata koran Korut itu.
Korea Utara besar kemungkinan rawan terhadap wabah corona karena berbatasan langsung dengan Cina. Selain itu Korut juga memiliki infrastruktur medis yang terbatas dan kondisi kesehatan warganya yang lemah.
Rodong Sinmun mengatakan ancaman wabah ini belum bisa diprediksi akan seberapa parah dan “penutupan semua pintu masuk di perbatasan laut darat, dan udara harus dilakukan dan kewaspadaan disiagakan.”
Koran Korsel Chosun Ilbo pekan lalu melaporkan, pemimpin Korut Kim Jong-un sudah meminta bantuan Presiden Korsel Monn Jae-in untuk mengatasi wabah corona. Hal itu menandakan laporan resmi dari Korut masih berupaya menutup rapat kasus ini.
Daily NK menyebut dari informasi laporan medis militer Korut, rumah sakit yang merawat tentara Korut diminta untuk memberikan data berapa banyak tentara yang mereka rawat kemudian meninggal karena demam akibat pneumonia, TBC, asma, dan flu, begitu juga mereka yang dikarantina.