Mata Indonesia, Bantul – Langkah pencegahan terhadap tindak pidana penculikan juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul. Melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora ) Bantul dikeluarkan surat imbauan Nomor 421/224/UM untuk mengantisipasi terjadinya penculikan anak di wilayah Bumi Projo Taman Sari.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko membenarkan bahwa dinasnya mengeluarkan surat terkait imbauan terhadap kasus penculikan anak di Bantul. Surat imbauan itu dikeluarkan pada 1 Februari 2023 yang memuat tujuh poin.
“Surat itu ditujukan kepada kepala PAUD/TK se-Bantul, kepala SD se-Bantul, dan kepala SMP se-Bantul,” sebutnya, Minggu 5 Februari 2023.
Isdarmoko meminta kepada kepala sekolah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan dan pengamanan di lingkungan sekolah masing-masing terutama terhadap orang asing atau orang tidak dikenal dengan gerak gerik mencurigakan.
“Sekolah juga diminta membuat imbauan kepada orang tua siswa atau wali murid yang melakukan antar jemput agar waspada dan tidak terlambat menjemput,” kata Isdarmoko.
Selain itu Isdarmoko juga meminta sekolah untuk membentuk tim atau petugas piket untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap anak pada jam istirahat, jam ekstrakurikuler, dan pulang sekolah.
Selanjutnya melakukan pengawasan terhadap anak-anak yang menunggu jemputan. Serta melakukan komunikasi efektif dengan orang tua. Selain itu juga sekolah diminta menghubungi orang tua siswa jika terjadi keterlambatan penjemputan.
“Memberikan sosialisasi kepada peserta didik terkait meningkatnya kasus penculikan anak dan mitigasi kasus tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya sempat beredar informasi adanya upaya penculikan siswi di SDN 1 Padokan, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul.
Dalam pesan singkat beredar terjadi upaya penculikan anak di SDN 1 Padokan dengan iming-iming uang Rp5.000 dan akan dimasukkan ke dalam mobil.
Terkait informasi tersebut, Kepala SDN 1 Padokan, Veny Nuraini Rohadi menyampaikan klarifikasi terkait informasi yang beredar. Ia membenarkan pada 31 januari 2023 ada kejadian di sekitar sekolah ketika jam istirahat.
“Salah satu anak kami dihampiri ibu-ibu yang turun dari mobil merah, mengajak anak untuk ikut serta dengan iming-iming uang Rp5.000. Si anak tidak bersedia dan segera masuk ke dalam sekolah, kemudian melaporkan kejadian kepada guru dan kepala sekolah. Alhamdulillah, kondisi anak aman,” katanya dalam siaran tertulisnya.
“Sementara Voice Note yang marak beredar bukanlah dari wali, guru, atau saya selaku kepala sekolah serta siswa tersebut bukan siswa SDN 1 Padokan karena kelas kami hanya paralel A-B sedangkan dalam Voice Note tersebut sampai paralel C,” imbuhnya.