Presiden Jokowi Diajak IMF Bereskan Utang Macet Negara Berkembang dan Berpenghasilan Menengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPresiden Jokowi diajak Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva merumuskan penyelesaian utang sejumlah negara-negara pasar berkembang dan berpenghasilan menengah.

Mereka berada dalam kesulitan utang dengan situasi memburuk karena negara ekonomi maju menaikkan suku bunga.

Kristalina meminta Presiden Jokowi menggalang persatuan Kelompok Negara G20 untuk mencari penyelesaian utang negara-negara sebelum KTT para pemimpin G20 di Bali, November nanti.

“Para pemimpin G20 tidak ingin berada dalam situasi di mana masalah itu mendominasi pembicaraan hanya karena kami tidak membuat kemajuan,” kata Georgieva, Senin 11 Juli 2022.

Seperti dilaporkan Reuters, Georgieva menegaskan sangat penting untuk memulai Kerangka Kerja Bersama yang sebagian besar terhenti untuk perawatan utang yang diadopsi oleh G20.

Dia menegaskan hampir sepertiga negara-negara pasar berkembang dan dua kali lipat proporsi negara-negara berpenghasilan rendah berada dalam kesulitan utang.

Hal itu semakin buruk karena negara-negara ekonomi maju akan menaikkan suku bunga agar bertahan dalam kesulitan.

Arus keluar modal dari pasar negara berkembang, menurut Georgieva, terus berlanjut dan hampir satu dari tiga negara ini sekarang memiliki suku bunga 10 persen atau lebih tinggi.

Georgieva menegaskan sangat penting menyepakati penghapusan utang untuk Zambia, Chad dan Ethiopia.

Ketiga negara Afrika itu telah meminta bantuan di bawah Common Framework dan yang komite krediturnya bertemu bulan ini.

Direktur Pelaksana IMF itu sangat berharap Cina dan negara-negara G20 mempercepat pengurangan utang bagi banyak negara dengan utang besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini