Politik Identitas Tetap Digunakan pada Pemilu 2024 Karena Aktornya Masih Ada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, masyarakat Indonesia tetap harus mewaspadai penggunaan politik identitas karena potensi replikasinya masih tetap ada, marketnya terbuka dan aktornya masih ada.

Hal itu diungkapkan Direktur Setara Institute, Ismail Hasani, saat berbincang dengan Mata Indonesia News yang ditulis Jumat, 9 September 2022.

“Jadi dengan ketiga kondisi itu, maka potensi serupa bisa terjadi lagi,” ujar Ismail.

Apalagi, ada contoh keberhasilan sehingga memainkan politik identitas dan isu agama menjadi modal yang sangat murah untuk dijadikan kapital politik.

Ciri orang atau kelompok yang bersandar pada politik identitas dan agama untuk memenangi Pemilu biasa nya dengan terus menerus berusaha mendelegitimasi proses dan pelaksanaan Pemilu.

Mereka berharap dengan proses dan pelaksanaan yang tidak legitimate, sehingga bisa mempermasalahkan pemimpin nasional yang terpilih.

Apalagi banyak penyandang dana politik yang tidak keberatan dengan penggunaan politik identitas serta agama untuk memenangi kontestasi politik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini