Pernyataan Jokowi Soal Karantina Wilayah Dorong Rupiah Menguat Atas Dolar AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat atas dolar AS pada awal pekan, 14 September 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 14.880 per dolar AS atau menguat 0,07 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh respon positif pelaku pasar atas pernyataan Presiden Jokowi soal karantina wilayah dalam sidang kabinet di Istana Merdeka pada hari ini.

“Pada intinya kepala daerah jangan terburu-buru dalam memutuskan menutup wilayahnya untuk mencegah penyebaran covid-19,” ujar Ibrahim, Senin sore.

Menurut Ibrahim, pernyataan diplomatis dari Jokowi sangat jelas dan gamlang menyindir kebijakan PSBB Ketat yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan.

“Dalam memutuskan kembali ke PSBB, Anies belum berkoordinasi dengan pemerintah pusat. PSBB mau tak mau harus dijalankan karena sudah terlanjur di umumkan dan pasar sudah merespon pernyataan tersebut. Sehingga kalau PSBB dibatalkan akan merusak citra dan martabat Anies,” katanya.

Ibrahim pun menilai PSBB kali ini akan berdampak pada konsumsi masyarakat dan investasi yang akan kembali melambat. Penyebabnya adalah pemerintah DKI Jakarta membatasi karyawanan di perkantoran dari yang tadinya 50 persen yang masuk berubah menjadi 25 persen.

Selain itu tempat pariwisata, rekreasi serta tempat hiburan ditutup. Tak hanya itu, restoran atau rumah makan tidak boleh makan di tempat.

“Ini salah satu yang akan menghambat laju konsumsi masyakarat sehingga di bulan September, konsumsi masyarakat akan stagnan dan bisa saja mengalami penurunan dari bulan Agustus,” ujarnya.

Sementara dari luar negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh sikap pelaku pasar yang menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada hari Rabu nanti. Di samping itu Bank sentral lainnya, termasuk Bank of Japan dan Bank of England akan mengumumkan keputusan kebijakan mereka pada hari Kamis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini