MATA INDONESIA, SINGAPURA – Pandemi Covid-19 mulai benar-benar menyulitkan Singapura.
Sebagian ekspatriat yang menggerakkan negara pulau tersebut memutuskan meninggalkannya akibat terlalu banyak pengetatan.
Reuters melaporkan penurunan jumlah orang asing di Singapura pada Juni 2021 paling banyak sejak 1950 atau lebih rendah 4,1 persen dari 2020.
Orang asing yang merupakan para pekerja ahli atau ekspatriat adalah seperlima dari seluruh populasi yang berjumlah 5,5 juta jiwa.
Namun, kini jumlah pemegang pass kerja atau profesional yang berpenghasilan setidaknya 4.500 dolar Singapura (3.350 dolar AS) per bulan di negara itu, turun hampir 14 persen atau dari 193.700 pada Desember 2019 menjadi 166.900 pada Juni 2021.
Menurut Reuters, semakin banyak ekspatriat yang merasakan dihimpit hidup dengan penuh pembatasan tersebut.
Hal itu membuat para ekspatriat memilih pulang untuk berkumpul dengan keluarga mereka daripada harus hidup tanpa kebebasan.