Mata Indonesia, Yogyakarta – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengakui bahwa tingkat keterisian hotel di wilayahnya selama libur Lebaran tahun ini sedikit di bawah prediksi.
Penundaan liburan hingga prioritas acara keluarga di rumah tampaknya menjadi faktor utama dalam hal ini.
Menurut Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, prediksi keterisian hotel seharusnya naik pada tanggal 9 April, namun kenyataannya peningkatannya baru terjadi pada tanggal 12 April.
“Jadi ini agak terlambat, tapi progresnya naik terus,” ujar dia Selasa 16 April 2o24.
Deddy mengemukakan bahwa beberapa faktor, seperti penundaan liburan dan prioritas acara keluarga, menjadi penyebab keterisian hotel yang lebih rendah dari yang diharapkan.
“Jadi memang wisatawan ini menunda perjalanan mereka hingga tanggal 11, 12, dan 13 April karena alasan kemacetan dan masih adanya acara di tempat tujuan mereka,” kata Deddy.
Terkait dampak dari jalur fungsional Tol Jogja-Solo, PHRI DIY masih belum bisa membuat kesimpulan yang pasti. Namun, hingga Sabtu kemarin, tingkat keterisian hotel di wilayahnya mencapai 80 persen, meskipun diperkirakan akan meningkat menjelang akhir pekan dan berakhirnya masa liburan.
Deddy juga mencatat bahwa masih banyak wisatawan yang tidak melakukan reservasi terlebih dahulu, tetapi langsung datang ke hotel secara spontan. Meskipun begitu, PHRI DIY tetap optimis bahwa target keterisian hotel sebesar 90 persen masih bisa tercapai di sisa waktu liburan.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi keterisian hotel selama libur Lebaran di DIY terlihat cukup serupa.
“Tentu kami optimis dengan peningkatan keterisian hotel yang signifikan selama liburan kali ini, terutama karena durasi libur yang lebih panjang,” ungkap dia
[09.00, 15/4/2024] Tora Suara. com: abrar,
sory ngirimnya sampe telat bgt ini wkwk.
Kemarin masih jalan2 ke solo dan kejebak macet pas pulang.