‘Ninja’ Penusuk Wiranto Dituntut 16 Tahun Penjara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, orang yang menusuk mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menggunakan kunai di tuntut pidana selama 16 tahun penjara.

Tak hanya itu, dua orang terdakwa lainnya yakni Fitria Diana alis Fitria Andriana yang merupakan istri Abu Rara. Pada saat penyerangan, ia turut berada di lokasi. Ia menyerang Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto, dengan kunai.

Atas perbuatannya, Fitria Diana dituntut dengan pidana penjara selama 12 tahun.

Terdakwa ketiga ialah Samsudin alias Ending alias Jack Sparrow alias Abu Basilan. Ia didakwa hal berbeda dari terdakwa lain.

Ia didakwa melakukan permufakatan jahat, persiapan, percobaan, atau pembantuan untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Sebab, ia dan Abu Rara berencana untuk menyerang pekerja asing PT Semen Merah Putih (Cemindo Gemilang) pada Juni 2019, serta menyiapkan suatu lokasi untuk tempat ‘idad’ atau persiapan jihad dengan membuat bahan-bahan bom.

Namun untuk mengeksekusi rencana tersebut, Abu Rara dan Samsudin membutuhkan biaya. Keduanya pun berencana melakukan fa’i atau merampok sebuah toko emas. Rencana tersebut dibahas keduanya 1 minggu setelah berencana menyerang pekerja asing.

Tak dijelaskan apakah rencana merampok toko emas tersebut berhasil atau tidak. Namun jaksa menyebut selanjutnya Samsudin melakukan baiat secara mandiri kepada Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Atas perbuatannya, Samsudin alias Jack Sparrow itu dituntut 7 tahun penjara.

Pembacaan tuntutan sudah dilakukan pada 11 Juni 2020 lalu. Sidang dilakukan secara video conference.

Secara terpisah, Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Barat Edwin membenarkan tuntutan sudah dibacakan.

Menurut dia, agenda persidangan selanjutnya ialah pembacaan nota pembelaan atau pleidoi dari pihak terdakwa. “Kamis tanggal 18 Juni agendanya pleidoi,” ujar Edwin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Tegaskan Komitmen MembangunPapua Lewat Pusat Lumbung Pangan di Merauke

Oleh: Grasella Wandama )* Kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto ke Merauke, Papua Selatan,mendapat sorotan positif dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat Papua. Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untukmewujudkan ketahanan pangan Indonesia, dengan menjadikan Merauke sebagaipusat lumbung pangan nasional. Langkah ini menunjukkan keseriusanPemerintahan Prabowo-Gibran dalam memajukan Papua, sebuah wilayah yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pada kunjungan tersebut, Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk melihatlangsung proses tanam dan panen padi di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. Kegiatan ini merupakan bagian dari program swasembadapangan yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, dengan tujuanuntuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan sekaligus meningkatkankesejahteraan petani lokal. Merauke dipilih sebagai lokasi strategis untukpengembangan ini karena memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia utamapangan bagi wilayah timur Indonesia. Selain mengunjungi lokasi pertanian, Presiden juga mengapresiasi penggunaanteknologi modern dalam proses pertanian. Di antaranya, alat combine harvester yang memudahkan petani dalam memanen padi. Teknologi ini sangat membantupara petani yang sebelumnya harus bekerja keras dengan cara manual. Kehadiranteknologi modern dipandang sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitaspertanian di Merauke serta mengurangi beban kerja petani. Program pengembangan pertanian berkelanjutan juga menjadi fokus utama dalamkunjungan tersebut. Pemerintah mempersiapkan demplot padi yang diharapkandapat menjadi percontohan bagi para petani di Papua. Dengan teknik pertanianyang lebih efisien, diharapkan hasil panen dapat meningkat, baik dari segi kuantitasmaupun kualitas. Ini merupakan upaya nyata Pemerintah untuk mendukungketahanan pangan di wilayah Timur...
- Advertisement -

Baca berita yang ini