Neraca Dagang Surplus, Rupiah Bakal Ditutup Manis Akhir Pekan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi akan menutup akhir pekan, 16 Oktober 2020 dengan penguatan. Kemarin rupiah ditutup dengan penguatan 0,19 persen ke Rp 14.690 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, penguatan mata uang garuda dibayangi oleh rilis data neraca dagang Indonesia yang positif di bulan September 2020.

“Ini menjadi katalis positif karena dari segi ekspor, kita juga mengalami kenaikan 6,97 persen menjadi 14,01 miliar dolar AS. Hal ini terjadi karena negara importir seperti Cina, AS dan India sudah mulai pulih,” ujarnya, Kamis sore, melansir Kontan.co.id.

Sedangkan dari sentimen eksternal, Ahmad melihat ketidakpastian terkait stimulus AS berpeluang menjadi sentimen negatif. Namun, ia optimistis sentimen neraca dagang akan lebih dominan dan berpotensi membuat rupiah melanjutkan penguatan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim. Ia mengatakan, mata uang garuda akan lanjut menguat. Sentimen positifnya datang dari kabar soal vaksin merah putih yang progressnya sudah 55 persen. Vaksin ini sudah diserahkan ke Bio Farma dan uju coba pada hewan akan dilakukan di bulan November.

“Dengan berhasilnya uji coba vaksin tersebut maka Indonesia memiliki vaksin merah putih buatan anak bangsa yang bisa bersaing dengan –negara yang sebelumnya sudah mengklaim memiliki vaksin covid-19. Dengan vaksin tersebut maka untuk harga vaksin pun relatif terjangkau berbeda dengan vaksin buatan luar negeri,” katanya.

Ia pun memperkirakan laju rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.660 hingga Rp 14.710 per dolar AS. Sementara Ahmad memprediksi laju rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.650 – Rp 14.700 per dolar AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini