MATA INDONESIA, JAKARTA-Warga di Kabupaten Karangasem, Bali atau tepatnya di Banjar Dinas Kecicang Islam, Desan Bebandem dihebohkan dengan fenomena warganya yang mengaku kehilangan indera penciuman dan perasanya.
“Memang benar ada banyak warga mengalami banyak gangguan penciuman. Itu semenjak Januari 2020 sampai dengan kemarin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem, Gusti Bagus Putra Pratama, Minggu 6 September 2020.
Banjar Dinas Kecicang Islam sendiri, saat ini dihuni sekitar 4000 warga. Mendapati laporan munculnya kasus aneh tersebut, Dinkes Karangasem langsung melakukan pemantauan dan pelacakan. Dan hasilnya diketahui, masih ada dua warga yang mengalami gangguan kehilangan indera penciuman dan perasa.
“Cuma masih dua (orang) yang mengalami itu dan itu pun sudah membaik,” ujarnya.
Umumnya, para warga yang terpapar gejala aneh itu tidak bisa mencium bau apapun sama sekali. Meski demikian, setiap warga yang melapor menunjukan kondisi fisik yang baik.
Pratama mengatakan jika saat ini sebagian besar warga yang mengalami keluhan tersebut sudah sembuh. Kesembuhan mereka juga dikarenakan melakukan pengobatan secara tradisional. Selain itu, warga juga menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat mengikuti ketentuan yang dianjurkan pemerintah.
Sebelumnya, petugas setempat juga telah memberikan pengobatan dengan mengajurkan istirahat serta memberikan vitamin dan disarankan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.
Warga yang mengalami gejala kehilangan indera penciuman ini, dipastikan Pratama tidak terindikasi terpapar Covid-19. Hal ini didasarkan tidak adanya keluhan lain selain hilangnya indra penciuman. Bahkan, mereka juga tidak mengalami batuk, flu, demam atau gangguan pernapasan lainnya seperti gejala virus Covid-19.
Sebagai upaya untuk mencegah hal yang tak diinginkan, Dinkes pun gencar mengedukasi kepada seluruh warga untuk terus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker dan lain-lainnya. Sementara itu, menurut dugaan sementara Pratama, penyebab warga yang kehilangan indra penciuman ini lantaran pengaruh psikis dan pikiran.