Home Headline Mata Najwa Keukeuh Rahasiakan Sosok Wasit Terlibat Pengaturan Skor

Mata Najwa Keukeuh Rahasiakan Sosok Wasit Terlibat Pengaturan Skor

0
226
mata

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab bersikeras merahasiakan identitas oknum wasit yang mengaku menerima bayaran besar untuk mengatur skor.

Dalam tayangan Mata Najwa episode PSSI Bisa Apa jilid 6, menghadirkan sosok perangkat wasit yang mengaku menerima bayaran dalam skema pengaturan skor.

Ketua Komite Disiplin PSSI, Achmad Riyadh meminta agar Mata Najwa memberikan informasi narasumber tersebut agar bisa membongkar praktik pengaturan skor yang kini sedang hangat di Liga 2.

Klub Liga 2, Perserang, terlibat pengaturan skor. Pelatih dan lima pemain sudah dipecat secara tidak hormat. Kelima pemain tersebut juga sudah mendapat hukuman berat dari Komite Disiplin PSSI.

Achmad Riyadh bersikeras agar identitas narasumber tersebut diberikan kepada PSSI. Tapi, Najwa menolak berdasarkan undang-undang Pers soal narasumber.

“Ketua Komdis PSSI Ahmad Riyadh berkali-kali meminta @matanajwa membuka identitas narasumber pengaturan skor dalam episode #PSSIBisaApa jilid 6. Ahmad Riyadh juga menyebut Mata Najwa sebagai tempat berlindung para pelaku kejahatan sepakbola,” tulis Najwa Shihab, di akun Instagram pribadinya.

“Saya menolak permintaan tersebut karena menghormati hak narasumber yang menghendaki anonim. UU No 40 tahun 1999 (UU Pers) memberi pers “hak tolak” yaitu hak wartawan karena profesinya, untuk menolak mengungkapkan nama atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya,” katanya.

“Hak tolak ini tidak serampangan diberikan kepada pers. Lebih jauh, panduan Kode Etik Jurnalistik yang telah disahkan oleh Dewan Pers menjelaskan bahwa hak tolak itu bertujuan “demi keamanan narasumber dan keluarganya.”

“Jadi, hak tolak ini memang untuk menjamin kemerdekaan pers, juga memungkinkan pers menjangkau informasi penting yang mungkin tidak akan pernah bisa diungkap kepada publik jika narasumber tak mendapat proteksi memadai,” ungkapnya.

Menurut Najwa, lima pemain Perserang yang sudah dihukum karena terlibat pengaturan skor bisa dijadikan pintu masuk bagi PSSI untuk menyelidiki.

“Para pelaku yang sudah disanksi dalam kasus Perserang sudah sangat cukup sebagai pintu masuk untuk menggeledah sampai ke akarnya. Bahwa kepolisian harus memainkan perannya, itu sudah sangat jelas, sama jelasnya dengan peran dan tanggungjawab yang mestinya dipenuhi PSSI,” ucapnya.

“Judul #PSSIBisaApa pada dasarnya kritik terhadap PSSI yang punya sumber daya berlimpah, akses dan pengetahuan yang mencukupi untuk memperbaiki segala kekacauan sepakbola, termasuk dalam pengaturan skor,” ucapnya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here