Lembaga Survei Denny JA: Meski Diterpa Isu Dinasti Politik, Kepuasan Publik ke Jokowi Tetap Stabil

Baca Juga

Mata Indonesia, Sukabumi – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait kepuasan publik atau approval rating terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby mengatakan, kepuasan ke Jokowi tetap stabil dari Juni hingga November 2023.

Kendati, kata dia, beberapa waktu belakangan Presiden Jokowi sering diserang dan mendapat kritik setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres.

“Pasca-penetapan Mahkamah Konstitusi terkait usia calon wakil presiden, isu-isu soal dinasti politik, kemudian isu soal demokrasi banyak sekali kemudian dilayangkan dan khusus langsung ke Pak Jokowi,” kata Adjie dalam konferensi pers daring, Senin (21/11/2023).

“Namun kita lihat dari sisi tren kepuasan atau approval rating Pak Jokowi justru mengalami kenaikan kalau kita melihat data tiga bulan terakhir,” sambung dia.

Adjie menjelaskan, pada Juni 2023 kepuasan publik ke Jokowi selalu berada pada rentang 70 persen. Rinciannya sebesar 76,2 persen.

Lalu, kepuasan publik meningkat menjadi 80 persen di Juli 2023, 78,2 persen di Agustus 2023, 76,3 persen di September 2023, 76,9 persen di Oktober 2023, dan 78,6 persen di November 2023.

“Jadi di saat kritik yang begitu kuat ya dari media maupun dari kelompok-kelompok aktivis prodemokrasi dari civil society yang begitu kuat mengkritik Pak Jokowi terkait dengan putusan MK.

Isu dinasti politik karena Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden begitu kuat kritik yang dilayangkan ke Pak Jokowi. Tapi justru sebaliknya, tren kenaikan dari approval rating Pak Jokowi, sehingga di November 2023 mencapai angka 78,6 persen,” Adjie menjelaskan.

Meski begitu, Adjie menyebut kepuasaan atas Jokowi sedikit menurun di kalangan terpelajar. Terutama yang tamat D3 ke atas.

“Di Oktober 2023 itu ada 70,5 persen yang menyatakan puas terhadap kinerja Pak Jokowi. Namun di November 2023 ada penurunan di angka 68,7 persen. Walaupun tidak besar, trennya mengalami penurunan di pemilih kelas terpelajar 1,8 persen,” ujar Adjie.

Survei ini, kata Adjie menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar ± 2.9 persen.

Survei dilakukan pada periode 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini