MATA INDONESIA, JAKARTA-Sembilan anak buah kapal (ABK) dilaporkan masih hilang, sedangkan enam lainnya ditemukan selamat, setelah kapal KM Liberty 1 tenggelam di perairan utara Bali, sejak Sabtu 23 Oktober 2021.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar atau Basarnas Bali masih mencari kesembilan ABK yang hilang. Pencarian itu dilakukan dengan mengerahkan Kapal Negara SAR Arjuna 229 dengan 17 orang ABK dan 5 orang tim rescue.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar Gede Darmada mengatakan KM Liberty l lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat 22 Oktober 2021 pukul 00.07 WIB dini hari. Kapal itu menuju Reo Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun pada Sabtu 23 Oktober 2021 pukul 22.07 Wita kapal kargo ini tenggelam setelah dihantam badai di perairan utara Bali. Sebelumnya KM Liberty l sempat mengubah halauan dari timur menuju barat, namun kapal dalam posisi miring. Seluruh ABK melompat dan menyelamatkan diri menggunakan life jacket dan melepaskan dua life raft ke laut.
“Pada hari Senin, (25/10) pukul 12.20 Wita LCT Dipasena Dua rute Jakarta menuju Banete Sumba Barat menyelamatkan life raft KM Liberty l dengan 6 orang POB pada koordinat 7°27.871’S – 115°32.984′ E. LCT Depasena Dua kemudian melakukan pencarian disekitar life raft yang ditemukan 6 orang yang selamat,” kata Darmada, Selasa 26 Oktober 2021.
Enam orang yang selamat yakni: Jacobus Wolonterry yang merupakan nakhoda, David Makatita masinis III, Arif Budi Ruhul juru mudi, Muhamad Jufri juru mudi, Hanli Kiuk juru minyak, dan Muhammad Ali.
Sementara, 9 orang yang masih dalam upaya pencarian yaitu: Dwi Harmianto sebagai mualim I, Khoirul Hudha mualim II, Rizki Adi Tama sebagai masinis II, Jeri Jepri sebagai juru mudi, Sebastian Saga juru minyak, Rivaldy Refly M juru minyak, Matheis Maoni Teo sebagai serang, Petrus Rumahlewang sebagai operator crane dan Hadiq Zain sebagai koki.
Setelah melakukan pencarian selama 6 jam di lokasi tenggelamnya KM Liberty l, pada pukul 18.00 Wita Kapal Negara (KN) Arjuna 229 menghentikan sementara upaya pencarian dan kemudian sandar di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
“Upaya pencarian akan dilanjutkan kembali besok pagi sesuai dengan rencana operasi pencarian dan pertolongan yang telah ditentukan,” ujarnya.