MATA INDONESIA, TOKYO – Hari ini, Minggu 18 September 2022, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan Topan Nanmadol akan menyerang Prefektur Kagoshima di Kyushu.
The Guardian melaporkan Pemerintah setempat pun meminta dua juta orang untuk berlindung.
Prefektur merupakan istilah suatu wilayah yang memiliki kekuasaan mandiri. Sedangkan Kyushu termasuk pulau paling selatan yang utama di Jepang.
“Dua juta orang di Jepang telah diberitahu untuk mencari perlindungan sebelum kedatangan Topan Nanmadol,” kata penyiar nasional NHK, Minggu 18 September 2022.
NHK juga melaporkan bahwa instruksi evakuasi tingkat empat atau yang tertinggi kedua, juga tersebar untuk orang-orang di Kagoshima, Kumamoto dan Miyazaki di wilayah Kyushu selatan.
Namun, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan kewaspadaan tertinggi untuk wilayah Kagoshima. Topan Nanmadol diklasifikasikan sebagai topan super oleh Pusat Peringatan Topan Gabungan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Topan ini berpotensi menjadi badai tropis paling merusak yang menyerang Jepang dalam beberapa dekade. Hembusan angin hingga 270 kilometer (km) per jam (168mph).
Pada Sabtu 17 September 2022 Topan ini sudah menyerang pulau terpencil Minami Daito dan 400 km (250 mil) timur pulau Okinawa.
Prakiraanya Badai mendekati atau menyerang ke arah selatan prefektur Kagoshima di Kyushu. Kemudian Topan Nanmadol bergerak ke utara pada hari berikutnya sebelum menuju pulau utama Jepang. ”Ada risiko badai yang belum pernah terjadi sebelumnya, gelombang tinggi, gelombang badai, dan rekor curah hujan, Ini topan yang sangat berbahaya” kata Kepala Unit Prakiraan Badan Meteorologi Jepang Ryuta Kurora.
Menurut Kurora, angin akan sangat kencang sehingga beberapa rumah kemungkinan runtuh. Ia juga memperingatkan bahwa banjir dan tanah longsor juga mungkin terjadi.
Saat ini Jepang sedang dalam musim topan. Selama enam bulan terakhir ini ada sekitar 20 badai menyerang Jepang. Biasanya, dengan hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor atau banjir bandang.
Para ilmuwan mengatakan penyebab banyaknya topan ini karena kerusakan iklim. Hal ini meningkatkan badai dan menyebabkan cuaca ekstrem seperti gelombang panas, kekeringan dan banjir bandang.