Ketua MPR Lakukan Groundbreaking Pembangunan Pondok Pesantren Al-Aniq

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mendukung serta mengapresiasi pembangunan Pondok Pesantren Al-Aniq Boarding School di Desa Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia berharap, dengan berdirinya Pondok Pesantren Al-Aniq Boarding School akan mampu melahirkan sumberdaya manusia yang berilmu dan berakhlak mulia.

“Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh panitia pembangunan Pondok Pesantren Al-Aniq yang telah merintis pembangunan sarana pendidikan bagi generasi muda bangsa agar menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia. Semoga niat baik kita pada hari ini dan proses pembangunan pada tahap selanjutnya menjadi ladang pahala bagi kita semua,” ungkap Bamsoet saat melakukan penandatanganan prasasti serta peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Pondok Pesantren Al-Aniq Boarding School di Desa Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (24/1/24).

Bamsoet menyebut, pondok pesantren tidak hanya menjadi tempat yang tepat untuk memperdalam ilmu agama secara komprehensif dan terarah, melainkan juga melatih kemandirian para santri. Di pondok pesantren, para santri belajar hidup dalam kebersamaan, bekerjasama dan bergotong royong, membangun empati sosial, dan banyak hal lain yang tidak akan didapatkan dari pendidikan formal.

“Hal tersebut sejalan dengan amanat pasal 31 ayat (3) konstitusi yang menegaskan bahwa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sistem pendidikan nasional diselenggarakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta akhlak mulia. Tujuan penyelenggaraan pendidikan tidak hanya melahirkan sumberdaya manusia yang cerdas dan terampil. Tetapi juga berkarakter dan berwawasan kebangsaan. Melahirkan generasi yang berhati Indonesia, berjiwa Pancasila,” papar Bamsoet.

Bamsoet juga menyampaikan, berdasarkan data Kementerian Agama tercatat lebih dari 30.000 pondok pesantren, 4,3 juta jiwa santri, dan 474 ribu pengajar yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jika dihitung secara keseluruhan, termasuk santri non-mukim yang tidak tinggal di pondok pesantren serta santri pada taman-taman pendidikan Al-Qur’an dan madrasah, maka jumlah total santri se-Indonesia bisa mencapai sekitar 18 juta orang, dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 1,5 juta orang.

“Pendirian Pondok Pesantren Al-Aniq Boarding School akan lebih memperkuat pendidikan berbasis agama. Al-Aniq mengandung makna menawan hati, mempesona ataupun elok. Karena nama adalah doa, kiranya Pondok Pesantren Al-Aniq ini akan menjadi tempat yang indah dipandang mata, menyejukan hati bagi penghuninya, serta menebarkan pesona dan aura yang dapat menggerakkan hati setiap generasi muda untuk menjadi santri di pondok pesantren ini,” tandas Bamsoet.

(MPR RI)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perang Melawan Judi Online: Prioritas Presiden Prabowo Menjaga Moral dan Keamanan Bangsa

Oleh: Gusti Ayu Putri Alviana *) Perkembangan teknologi digital di era modern membawa kemudahan dan membuka peluang bagi aktivitas ilegal yang mengancam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini