Mata Indonesia, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat produk furnitur asal Indonesia menghasilkan potensi transaksi sebesar 2,27 juta dolar AS atau senilai Rp35,01 miliar dalam pameran Korea International Furniture and Interior Fair (Kofurn) 2024 yang berlangsung pada 29 Agustus hingga 1 September 2024 di Korea Selatan.
Partisipasi Indonesia pada pameran tersebut terlaksana atas kolaborasi Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan, Atase Perdagangan Seoul, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, dan Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo).
Kepala ITPC Busan Husodo Kuncoro Yakti mengatakan capaian potensi transaksi furnitur Indonesia pada Kofurn 2024 sebesar 2,27 juta dolar AS berasal dari penjajakan bisnis (business matching) dan ketertarikan pelaku usaha yang berkunjung ke Paviliun Indonesia.
“Selain itu, berasal dari transaksi penjualan langsung sampel yang dibawa eksportir Indonesia senilai 20 juta won Korea Selatan,” ujar Husodo melalui keterangan di Jakarta, Minggu.
Dalam pameran ini, Paviliun Indonesia menghadirkan delapan perusahaan furnitur dengan produk-produk berupa, kursi berbahan rotan dan kayu, meja, alat makan dan lemari.
“Produk berbahan alam seperti rotan dengan ukuran yang minimalis sangat digemari di Korea Selatan,” kata Husodo.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2023 mencapai 18,17 miliar dolar AS. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada 2023 tercatat sebesar 8,60 miliar dolar AS. Nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan pada 2023 adalah 9,57 miliar dolar AS. Tren perdagangan nonmigas kedua negara meningkat pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 12,14 persen. Tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) meningkat 14,21 persen.