MATA INDONESIA, JAKARTA – Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara paling tidak sehat di ASEAN pada Rabu 18 Mei 2022 pukul 06.55 WIB.
Menurut laman IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara Swiss yang mengoperasikan AirVisual, platform informasi kualitas udara waktu nyata (real-time).
AirVisual memantau, mencatat, dan me-ranking kota-kota di dunia dengan kualitas udara terburuk.
Pada pagi ini udara di Kota Jakarta tercatat mengandung polutan dengan konsentrasi PM2.5 sebanyak 46µg/m³trend dan polutan PM10 sebanyak 8.9µg/m³trend.
“Konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 9.2 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” demikian pernyataan AirVisual tersebut.
Laman tersebut mengkategorikan kondisi itu sebagai “udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif.”
Kondisi tersebut menjadikan Jakarta sebagai paling polutif dibandingkan Hanoi, Vietnam yang berada di bawahnya.
Jika polusi Jakarta diberi nilai 127, maka angka yang diberikan kepada Hanoi adalah 107.
Keduanya sama-sama masuk dalam kategori udara yang tidak sehat untuk kelompok sensitif seperti penderita asma dan penyakit lainnya.
Sementara kualitas udara Singapura jauh lebih baik dari kedua kota tersebut karena diberi angka 93 atau polusi sedang.
Sedangkan kota dengan kualitas udara paling bersih di ASEAN pada Rabu pukul 07.55 WIB adalah Bangkok dan Chiang Mai. Keduanya kota besar di Thailand.
Namun, udara Chiang Mai dinilai paling bersih dengan nilai 25, sementara Bangkok 41.
Meski begitu, Jakarta masih jauh lebih baik dari Dubai yang mencatat kota dengan polusi paling buruk di dunia dengan angka 435.
Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk nomor sembilan di dunia.