MATA INDONESIA, JAKARTA-Gempa berkekuatan magnitudo 7,3 melanda prefektur timur laut Miyagi dan Fukushima pada Rabu 16 Maret 2022 malam. Tercatat terjadi enam skala intensitas gempa shindo di Jepang atau satu langkah di bawah level teratas.
Gempa dirasakan di seluruh wilayah Jepang, dari wilayah timur laut Tohoku hingga wilayah metropolitan Tokyo dan bahkan wilayah Kansai yang berpusat di Prefektur Osaka.
Dilansir dari thejapantimes, pemerintah telah membentuk satuan tugas di Kantor Perdana Menteri1 Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan para pejabat untuk melakukan operasi penyelamatan bekerja sama dengan kementerian dan kotamadya pemerintah.
Gempa bumi, yang berlangsung selama beberapa menit di ibu kota, menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Tokyo. Bagian dari 23 distrik pusat kota mencatat empat pada skala shindo.
“Ada kemungkinan bahwa gempa bumi lain dengan kekuatan di atas 6 skala richter dapat terjadi dalam minggu depan atau lebih,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno pada konferensi pers.
Dikutip dari Japan Times, Peringatan tsunami Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami setinggi satu meter untuk dua prefektur tersebut. Selain itu juga menyerukan penduduk setempat untuk menjauh dari pantai laut. Menurut Badan Meteorologi, gempa terjadi pada pukul 23.36 waktu setempat.
Peringatan juga diberikan bagi warga yang berada di daerah pesisir, disarankan agar pindah ke tempat yang lebih tinggi. Dilansir dari Reuters, gempa mengguncang gedung-gedung, dan membuat beberapa wilayah Tokyo tanpa listrik dan memicu peringatan tsunami.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menilai tingkat kerusakan setelah gempa. Wilayah yang sama dilanda gempa besar yang diikuti tsunami pada 2011 yang memicu bencana nuklir Fukushima.
Tokyo Electric Power Company mengatakan bahwa sekitar dua juta rumah tangga tanpa listrik dan sedang memeriksa kondisi reaktor di pembangkit Fukushima. Pihak berwenang memperingatkan penduduk di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata untuk mengantisipasi gempa susulan.
Selain itu, sekitar 2,3 juta rumah di wilayah Kanto dan Tohoku mati listrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa operasi di pembangkit nuklir Fukushima No 1, yang mengalami kehancuran 11 tahun lalu setelah gempa berkekuatan 9,0 dan tsunami menghantam pantai timur pada 11 Maret 2011.
“Sejauh ini belum ada laporan kerusakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi,” menurut Tohoku Electric Power Co.