Mata Indonesia, Bantul – Momentum Pemilu 2024 mulai terasa saat ini. Sejumlah calon legislatif dan juga calon Kepala Daerah yang akan bertarung di tahun demokrasi terlihat telah bermanuver.
Tak sedikit gerakan seperti politik uang atau serangan subuh dan istilah-istilah lainnya bakal merajalela saat pemilihan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Bantul, Harlina mengaku bahwa pihaknya berupaya terus untuk meredam praktek-praktek curang tersebut.
Ia tak menampik bahwa Bantul merupakan lokasi yang banyak terjadinya praktek tersebut, walau tak menutup kemungkinan di seluruh DIY juga teradapat praktek politik uang.
“Hal ini perlu diluruskan. Tentu semua pihak harus berkomitmen memberantas politik uang. Kalau masing-masing warga menerapkan, kualitas pemilu kita semakin baik,” kata Harlina Selasa 8 Agustus 2023.
Langkah yang dilakukan Bawaslu salah satunya dengan menggerakkan tim desa yang diberi nama Anti Politik Uang. Sejauh ini baru terdapat 16 desa dari 75 desa yang sudah bergerak menolak politik uang.
Tak berhenti di 16 desa, Bawaslu tetap akan memperlebar gerakan melawan politik uang ini seluruh Bantul.
Harlina mengakui bahwa dengan terbentuknya satu desa Anti Politik Uang, sudah terlihat dampak yang sangat baik.
Dirinya mengklaim bahwa di Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, pemilihan lurah tahun lalu tak ditemukan politik uang.
“Sejauh ini laporan dari tim memang tidak ada yang menggunakan praktek itu. Tim ini kan juga dari masyarakat, jadi mereka juga ikut memantau,” kata dia.
Selanjutnya mendekati Pilkada termasuk juga Pilpres di tahun 2024, Bawaslu bersama Tim Anti Politik Uang akan mengawasi jalannya pemilihan.
Harapannya mampu menekan seluruh pelanggaran yang menyebabkan kualitas Pemilu rusak akibat poltik uang dan sebagainya.