Mata Indonesia, Jakarta – Sampah selalu saja mengkhawatirkan. Bukan lantaran tak elok dipandang saja. Tapi sampah juga merusak tatanan kelestraian alam, lingkungan serta kesehatan.
Maka penegasan Penegasan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menargetkan 70 persen sampah sudah hilang dari laut Indonesia pada tahun 2025, bisa menjadi pernyataaan yang melegakan.
“Kita komitmen 2025, 70 persen sampah plastik sudah selesai, tahun ini kami sudah selesaikan 35,5 persen sampah plastik di laut,” sambutan Luhut di acara peresmian fasilitas daur ulang Coca Cola yang disiarkan secara virtual, Rabu 8 Februari 2023.
Dalam kesempatan itu, Luhut mengatakan, hadirnya fasilitas daur ulang yang didirikan perusahaan minuman coca cola, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengentaskan persoalan sampah plastik.
Luhut menyebut, fasilitas daur ulang yang dibangun di kawasan industri Cikarang tersebut memiliki investasi senilai Rp 556 miliar dengan kapasitas 25 ribu ton per tahun. “Kalau bisa dalam 2 tahun ke depan dobel,” seloroh Luhut.
Sebelumnya, dalam keterangan tertulisnya, 14 Januari 2023 silam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan untuk terus mendorong pelaku usaha untuk melakukan industrialisasi pengelolaan sampah serta penerapan ekonomi sirkular.
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menyebutkan pengelolaan sampah sebagai bagian dari strategi mewujudkan komitmen KLHK untuk mencapai target zero waste pada 2050.
“Kuncinya adalah ekonomi sirkular yang terkait dengan bagaimana agar sampah tidak terbuang ke tempat pembuangan akhir. Ujungnya nanti menjadi zero waste dan zero emission,” katanya dalam keterangan tertulis.
Berdasarkan data Ditjen PSLB3 pada 2022, KLHK mencatat sebanyak 64 persen timbulan sampah telah berhasil dikelola dari total 68,5 juta ton sampah nasional. Dari total 68,5 juta ton sampah nasional, tercatat komposisi sampah yang paling dominan adalah sisa makanan sisa makanan, plastik, dan kertas.