Jaga Keamanan Pangan, BPOM DIY Lakukan Uji Intensifikasi

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sebanyak 16 produk pangan di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Kabupaten Sleman telah dilakukan uji intensifikasi pengawasan pangan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta serta Dinas Perdagangan Kabupaten Sleman.

Kepala BPOM Yogyakarta, Trikoranti Mustikawati, menyampaikan, belasan sampel produk pangan yang dilakukan uji tersebut adalah produk yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.

“Dari 16 sampel itu semuanya hasilnya memenuhi syarat berarti tidak mengandung bahan berbahaya. Contoh produknya bakso, tahu, mi basah, kerupuk, kemudian ada kue kukus yang berwarna merah, usus, kurma dan kolangkaling sudah kamk lakukan uji cepat dengan mobil laboratorium keliling dan hasil semuanya negatif. Jadi itu tidak mengandung bahan berbahaya,” papar Trikoranti kepada awak media di Kabupaten Sleman, Jumat (14/4/2023).

Menurutnya, pada saat menjelang Hari Raya, umumnya terdapat permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Maka dari itu, perlu dilakukan pengawasan melalui uji pangan guna memastikan keamanan obat dan makanan yang layak edar.

“Secara garis besar, (produk pangan yang dijual) sudah cukup bagus. Cuman, cara penyimpanannya, misalkan dalam bentuk curah seperti kurma itu (perlu diperhatikan) supaya hygiene sanitasi (baik itu) dengan (cara) ditutup. Sehingga tidak ada lalat yang menempel,” tuturnya.

“Kemudian juga terkait tadi, (pangan) parutan kelapa itu juga harus betul-betul dikaji. (Walau) ada supplier yang sama, tetapi (terdapat) expired date yang berbeda,” imbuh Trikoranti.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada berbagai belah pihak, baik itu bagi pengelola di pusat perbelanjaan maupun para penjual produk pangan di tempat lainnya bisa melakukan intensifikasi pengawasan pangan mengenai masa kadaluwarsa pangan dan lain sebagainya.

“Pengawasan keamanan pangan bukan hanya milik pemerintah saja, tetapi masyarakat di sini juga harus peduli terkait dengan keamanan pangan. Jadi kami berharap bahwa masyarakat cerdas memilih obat dan makanan yang aman sehingga pada saat momen Hari Raya tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan,” imbau dia.

“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengecek kemasan (sebelum membeli produk obat dan pangan). Jangan sampai kemasan itu sudah di bocor,” tutup Trikoranti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini