MATA INDONESIA, TOKYO – Ada siklus menarik dari tunggal putra sejak Olimpiade 2012. Jika mengikuti siklus itu, Anthony Ginting bisa meraih medali emas di 2024.
Ginting meraih perunggu usai mengalahkan pebulutangkis Guatemala, Kevin Cordon, dua gim langsung 21-11 dan 21-13, Senin 2 Agustus 2021 di Musashino Forest Sport Plaza.
Ini adalah medali pertama dari tunggal putra sejak 2004 lalu dimana Taufik Hidayat meraih emas di Athena. Meski gagal mewujudkan mimpi mendapat emas, Ginting tetap bersyukur.
Awalnya, ganda putra yang diharapkan bisa meraih medali karena ada dua pasangan nomor satu dan dua dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Tapi, keduanya gagal ke final.
Justru ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang bisa meraih emas dan Ginting menyabet perunggu. Hasil ini di luar prediksi banyak pihak, tapi jelas tetap disyukuri.
Ada siklus unik tunggal putra sejak Olimpiade 2012. Ketika itu, Chen Long (Cina) meraih medali perunggu. Emas kala itu diraih Lin Dan (Cina). Di Olimpiade Rio 2016, Chen Long berhasil meraih medali emas.
Di Olimpiade Rio 2016, medali perunggu diraih Viktor Axelsen (Denmark). Nah, di Olimpiade Tokyo 2020, Axelsen berhasil mengubah perunggu menjadi emas.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Ginting menyabet medali perunggu. Jika mengikuti siklus, artinya pebulutangkis kelahiran Cimahi itu bisa menggondol medali emas 2024 yang digelar di Paris.